Mohon tunggu...
johannes dwayne alfacaesar
johannes dwayne alfacaesar Mohon Tunggu... Manusia

seseorang yang penasaran yang ingin berbagi

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Ketika Pancasila Menjadi Cara Berpikir, Bukan Sekedar Hafalan

6 Oktober 2025   07:54 Diperbarui: 6 Oktober 2025   07:54 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Contoh: pendidikan karakter, kegiatan P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila).


Kesimpulan

         Implementasi Pancasila dalam berbagai bidang adalah wujud penerapan nilai-nilai dasar bangsa --- seperti keadilan, kemanusiaan, persatuan, dan gotong royong --- agar kehidupan masyarakat Indonesia tetap beradab, adil, dan sejahtera. 

         Pancasila sebagai filsafat tidak hanya berisi kumpulan sila yang dihafalkan, melainkan merupakan sistem nilai yang mendalam yang harus dihayati dan diterapkan dalam kehidupan nyata. Setiap sila mengandung makna filosofis yang saling berkaitan---dimulai dari pengakuan akan Tuhan sebagai sumber segala kebenaran, penghargaan terhadap martabat manusia, semangat persatuan dalam keberagaman, pelaksanaan demokrasi yang bermoral, hingga perwujudan keadilan sosial bagi seluruh rakyat.

         Pancasila sebagai filsafat menuntut manusia Indonesia untuk berpikir, bersikap, dan bertindak berdasarkan kesadaran moral dan rasional, bukan sekadar formalitas atau hafalan. Menghafal sila-sila Pancasila memang penting sebagai dasar pengetahuan, namun yang jauh lebih bermakna adalah memahami hakikat nilai-nilainya dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari---dalam cara beragama, bermasyarakat, bernegara, dan bekerja.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun