Mohon tunggu...
Johanis Malingkas
Johanis Malingkas Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Menulis dengan optimis

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Menyelisik Nilai-nilai Tradisi Mudik Lebaran

25 April 2022   14:19 Diperbarui: 25 April 2022   14:30 1190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi mudik(sumber:Galih Pradipta.kompas.com)

Perubahan Makna Dan Nilai

Tak dapat disangkali bila saat ini istilah mudik telah terjadi perubahan makna dan nilai. Makna yang dulunya hanya sebatas pergi ke hulu atau pergi ke kampung, kini berkembang lebih lekat dengan ajang aktualisasi diri. Dengan sendirinya nilai nilai mudik terjadi perubahan pula. 

Dulunya mudik di lakukan orang secara natural atau alamiah yaitu mengunjungi sekaligus berkumpul dengan keluarga sedangkan kini orang ke kampung atau desa untuk membawa sesuatu yang bisa membanggakan diri pemudik.

Fenomena mudik masa kini inilah yang memunculkan informasi melalui medsos adanya kecenderung pemudik yang sukses di kota besar akan membawa barang barang mewah yang dianggap tindakan pamer. Fenomena ini masih perlu di telusuri lebih dalam apakah memang menjadi fakta di lapangan ataukah hanya berupa informasi sensasional sekedar mendapatkan perhatian publik.

Sebuah Catatan Pinggir.

Mencermati fenomena mudik lebaran tahun ini saya ingin menuliskan beberapa catatan untuk kita renungkan bersama.

Pertama, kita harus pertahankan tradisi mudik lebaran ini sebagai aktivitas rutin tahunan yang memiliki nilai nilai sosial sebagai masyarakat Indonesia  dimana mudik menjadi suatu ajang silahturami dalam upaya mempererat tali kekeluargaan dan persaudaraan.

Kedua, setiap pemudik hendaknya mempersiapkan diri secara arif sebelum melakukan mudik. Memelihara kesehatan dan kebugaran tubuh,  termasuk di dalamnya memelihara kesehatan keuangan pribadi dan keluarga. Setiap pemudik perlu merencanakan tabungan untuk digunakan dalam mudik dan sesuatu yang akan di antarkan  ke keluarga/orang tua/saudara saudara di kampung.

Ketiga, mudik tahun ini dianggap spesial dan istimewa karena kegiatan yang tertunda akibat pandemi covid 19 . Dapat dimaklumi kerinduan mudik yang tertunda selama kurang lebih dua tahun ini bagaimana kerinduan pemudik terhadap orang orang tercinta ini bukan?

Keempat, mudik kali ini usahakan dilakukan secara tertib dan tetap bertumpu pada anjuran pemerintah yaitu menerapkan protokol kesehatan dan sebaiknya sudah melakukan vaksinasi.

Kelima, kegiatan mudik ini menjadi kesempatan bagi pengusaha transportasi untuk mendapatkan penghasilan setelah mengalami masa sulit akibat pandemi. Mungkin saja bagi politikus hebat yang berniat mulia dalam pilpres tahun 2024 membuat program peduli awal dengan memberikan subsidi korting tiket penumpang bus, kereta api dari pihak pengusaha atau ormas yang mendukung calon kandidat yang kini semakin marak di liput media TV di negeri ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun