Menjalani hidup sebagai pensiunan dengan bergantung pada penghasilan berupa gaji atau tunjangan pensiun yang tidak seberapa, tentu tidak mudah. Tetapi, semuanya sudah "given" tak berguna untuk berdiskusi panjang lebar.Â
Dalam kondisi seperti itu pensiunan harus tetap survive, tetap aktif, menjaga kesehatan baik jiwa maupun raga. Berkumpul, silaturahmi dan melakukan aktivitas rekreasi bersama merupakan satu cara untuk saling menguatkan, berserah diri dan bersyukur kepada Yang Mahatinggi.
Biasanya melakukan sesatu dengan guyub dan bekerja bersama-sama akan lebih efisien. Kami, para pensiunan Bank BRI yang pernah bertugas di Cabang Asia-Afrika mendirikan paguyuban. Agar tidak memberi kesan sebagai "serdadu tak berguna" tak ada kata pensiun dalam paguyuban yang dibentuk, melainkan mengambil istilah alumni. Maka terbentuklah Ikatan Alumni BRI-AA (IKABRI-AA).Â
Kegiatannya, hanya ngumpul mengobrol, saling menguatkan dan berbagi siasat bagaimana menjalani masa pensiun dengan baik dan benar. Beberapa anggota yang tinggal di rumah yang luas serta berhati lapang sudi menyediakan tempatnya untuk berkumpul. Kadang berkumpul tiga bulanan kadang lebih atau kurang. Tidak mengikat. Bosan dari rumah ke rumah, sesekali diadakan di tempat lain. Kemarin kami ke Garut.
Untuk berangkat ke Garut dibutuhkan tidak kurang dua bulan untuk persiapan. Sengaja disiapkan waktu yang cukup agar anggota bisa mengatur waktu untuk memaju-mundurkan jadwal yang lain, katanya. Begitu juga panitia bisa leluasa untuk memikirkan tema, acara, dan lokasi-lokasi mana yang akan dikunjungi yang sesuai dengan orang-orang usia pensiun. Tetapi, yang lebih penting bagaimana mengatur budget biaya bagi seluruh anggota yang kesemuanya nyaris tak berpenghasilan lagi.
Maka diputuskanlah hari dan tanggal keberangkatan ke Garut mengunjungi beberapa obyek, menyewa kendaraan minibus, sekali makan siang dan tidak menginap. Anggota yang mau bergabung dikenakan biaya 100 ribu per orang.
Aku kaget bercampur haru dan gembira. Kok murah sekali pikirku.
"Cukup Pak, insyaallah," kata salah seorang panitia. " Sisanya, akan ditutupi dengan uang kas dan donatur yang tidak mengikat." sambungnya.
"Tapi, ini seharian lho Pak!" aku masih belum percaya.
"Betul, hanya saja acaranya yang ringan-ringan saja. Makan siangnya pun, bukan menu makanan berat."