Siapa yang menciptakan kekuasaan? Salah satu jawabannya adalah tradisi.
 Tradisi dalam masyarakat menciptakan sistem-sistem tertentu dan salah satu sistem itu adalah kekuasaan.
 Jürgen Habermas, pada tahun  1960-an mendebat Hans-Georg Gadamer dalam tulisannya tentang hermeneutika (Paul Budi Kleden, Membongkar Derita, Maumere:Ledalero, 2006, hlm 71 ).
 Habermas tidak setuju dengan pernyataan Gadamer sang filsuf. Ada dua hal yang ditekankan oleh Gadamer dan ditentang Habermas.Â
Pertama pernyataan Gadamer tentang bahasa yang terikat pada pemaknaan atau interpretasi manusia.
 Kedua pada saat yang sama pemaknaan itu terikat pada sebuah tradisi yang dihidupi dalam masyarakat.Â
Hal ini dengan sendirinya menjadikan manusia tidak akan pernah terbebas dari tradisi.
 Mustahil manusia dapat membongkar sebuah tradisi secara menyeluruh. Pembongkaran tradisi secara menyeluruh berarti membongkar beragam makna yang terkandung didalamnya.Â
Padahal rujukan hidup manusia berasal dari berbagai makna yang telah ada di masyarakat. Â
Bagi Habermas jika ini yang terjadi, maka manusia tidak memiliki kekuatan untuk merekonstruksi sebuah sejarah.Â