Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Fisika untuk Hiburan 76 (Elektromagnetika): Sifat-sifat Magnet

13 Agustus 2021   01:54 Diperbarui: 13 Agustus 2021   01:57 625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Medan magnet. Sumber: https://www.universetoday.com/76515/magnetic-field/

Visualisasi angin matahari bertemu magnetosfer bumi. Seperti magnet dipol, magnetosfer  juga memiliki garis medan dan kutub utara dan selatan.

Sebuah kata dalam bahasa Inggris, lodestone, memiliki makna: menarik dengan kuat. Ditinjau dari penggunaan kata ini sebagai istilah saintifik, lodestone adalah batu mineral yang memiliki sifat magnetik yang kuat, sehingga lodestone juga disebut magnet alami, yang bisa menarik besi.

Ternyata, nama mineral ini adalah Magnetite, yang mengandung senyawa Besi(III) oksida (Fe3O4), sehingga bersifat ferrimagnetik (bisa ditarik oleh magnet), dan bisa dimagnetisasi menjadi magnet permanen.

Sifat magnetisme pertama kali ditemukan pada zaman kuno melalui lodestones. Potongan lodestone bisa berputar ketika digantung, sehingga dijadikan sebagai kompas magnetik pertama yang penting untuk navigasi awal.

Salah satu referensi paling awal yang diketahui tentang sifat magnetik lodestone dibuat oleh filsuf Yunani abad ke-6 SM, Thales dari Miletus, yang disebut sebagai penemu tarikan lodestone oleh besi atau antara 2 lodestone.

Kata magnet berasal dari lodestone (Magnetite) yang ditemukan di Magnesia, Yunani Kuno, yang juga menjadi asal muasal nama unsur Magnesium dan Mangan (lihat artikel saya: Magnesium dalam Klorofil dan Casing Laptop, dan: Mangan Selawe (Mn-25) yang Bukan Makan.

Referensi sastra China paling awal untuk magnetisme adalah kitab Tuan Lembah Setan  (Guiguzi) pada abad ke-4 SM. Dalam bahasa China, lodestone disebut cishi yang bermakna batu cinta atau batu penarik atau batu magnet.

Catatan:
Sampai di sini terlihat apa yang dikatakan oleh Steinhaus, bahwa dulu bahkan para ilmuwan pernah sering berbicara tentang hal yang sama, namun masing-masing dengan caranya sendiri, dan akibatnya mereka tidak bisa saling memahami satu sama lain, sampai istilah saintifik dibuat.

Cishi sungguh sebuah nama yang puitis yang telah diberikan oleh orang China untuk magnet alami. Dalam kronik Lushi Chunqiu dari abad ke-2 SM, secara eksplisit dinyatakan bahwa cishi menarik besi seperti seorang ibu yang lemah lembut menarik anak-anaknya ke pangkuannya.

Cukup mengherankan, orang-orang Prancis, yang tinggal di ujung lain dari Dunia Lama, memiliki nama magnet yang mirip. Mereka menyebutnya aimant yang berarti magnet dan cinta.

Kekuatan cinta magnet alami adalah kecil dan nama Yunani untuk magnet, "Batu Herkules," tampak agak naif karena secara implisit menunjukkan sebaliknya (kekuatan besar).

Jika daya tarik magnet alami yang biasa-biasa saja membuat orang-orang Hellenes (Yunani Kuno) tercengang-cengang, betapa takjubnya mereka jika bisa melihat magnet modern yang digunakan di pabrik besi dan baja, magnet yang mampu mengangkat bongkahan besar dengan berat beberapa ton.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun