Mohon tunggu...
Johan Japardi
Johan Japardi Mohon Tunggu... Penerjemah - Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Lulus S1 Farmasi FMIPA USU 1994, Apoteker USU 1995, sudah menerbitkan 3 buku terjemahan (semuanya via Gramedia): Power of Positive Doing, Road to a Happier Marriage, dan Mitos dan Legenda China.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Kebelumtahuan yang Dipamer-pamerkan

4 April 2021   19:30 Diperbarui: 24 April 2021   08:54 725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dan Zhuangzi pernah secara retorik berkata:
"Walau diberi umur 300 tahun, tak mungkin saya mempelajari apa yang bisa saya pelajari, konon lagi semua yang ingin saya pelajari ." (Kutipan bebas).

Ketidaktertiban di atas disebabkan oleh "keengganan" atau bahkan "kemalasan" untuk mendengarkan dengan benar, dan "ketidakpedulian" karena anggapan "buat apa saya pikirkan, toh orang-orang lain juga cara ngomongnya seperti itu."

Yang perlu diwaspadai adalah bahwa ketidaktertiban dalam berbicara pada gilirannya bisa jadi menimbulkan ketidaktertiban dalam hal-hal lain.

Selanjutnya, ini hal terkait kedunguan dan pendunguan yang sudah lama hendak saya kupas.
Melalui media yang mengarbit dan mengorbitkan namanya, GR ini semakin hari semakin menjadi-jadi dan tidak memedulikan perilakunya yang tak senonoh dalam berkata-kata "dengan lancar" dan mendungu-dungukan orang lain (bahkan Presiden Republik Indonesia), padahal saya tahu banyak orang yang kata-katanya lancar di depan banyak orang sudah lebih dulu berlatih menghafal berulang-ulang di depan cermin. 

Sok-sok keren si GR ini terlihat dari berulang-ulangnya dia menggunakan kata Asbabunnuzul (yang setahu saya maknanya hanya khusus untuk "sebab-sebab turunnya ayat Al-Quran"), beberapa istilah Filsafat, Hukum, Fisika, dan Kedokteran, dll. (yang menurut saya tinggal beli saja bukunya dan baca, yang, dalam kasus GR, hanya dengan tujuan untuk meningkatkan pikiran, belum tentu dipahaminya dengan benar, lihat artikel saya di sini), dan ke-sana ke mari menceritakan tentang almarhum Haji Agus Salim, serta menggunakan gaya memelankan pengucapan kata berakhiran vokal dan menambahkan "h" sesudahnya (supaya berbeda dari semua orang lain, padahal salah kaprah dan tidak tertib dalam berbahasa). Pembiaran oleh banyak oranglah yang membuat penyakit si GR semakin kronis.

Di sini saya hanya akan membahas 2 hal tak senonoh yang sempat terdengar oleh saya ((saya sama sekali bukan penyimpati GR dan bagi saya ilmu saya tidak akan bertambah 1/∞ (seperinfinitas) pun dengan mendengarkan ocehannya)). 2 hal ini menurut saya harus saya beberkan kepada para pembaca:
1. GR pernah mengatakan bahwa kadang-kadang kata dalam bahasa Indonesia tidak bisa merepresentasikan dengan baik kata dalam bahasa Inggris.

Saya tidak mau menggunakan istilah yang sering digunakan oleh yang bersangkutan untuk menyebutkan yang bersangkutan, karena kalau saya demikian berarti saya sama tak senonohnya dengan dia.

Mestinya lebih kreatiflah dia mencari padanan kata berbahasa Inggris itu dalam bahasa Indonesia, ketimbang merendahkan bahasa Indonesia itu sendiri.

Yang jelas:
- Dia pasti belum pernah membaca buku 9 dari 10 Kata Bahasa Indonesia adalah Asing karya Alif Danya Munsyi alias Yapa Panda Abdiel Tambayong alias Remy Sylado alias sejumlah alias lainnya.

Jika, sesuai perkataan GR,  kata dalam bahasa Indonesia memang tidak bisa merepresentasikan dengan baik kata dalam bahasa Inggris, kata berbahasa Indonesia(?) yang mana yang dia maksudkan? (Pikirkan baik-baik). Sungguh menggelikan.

Catatan:
Saya akan menayangkan artikel berisi koreksi dan keterangan tambahan atas bab tertentu dari buku ini. Pak Remy Sylado sejak dulu sangat saya kagumi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun