Oleh karena itu saya membawa perlengkapan seperti jaket tebal, sepatu, celana panjang, sarung tangan, earmuff, dan tolak angin.
Pukul 03.30 WIB kami bangun dan bersiap-siap untuk menikmati keindahan golden sunrise di puncak Sikunir. Perjalanan dari penginapan menuju lokasi parkir Sikunir kurang lebih sekitar 15 menit perjalanan.
Setelah sampai di lokasi parkir, saya pun mengeluarkan sebungkus Tolak Angin untuk di minum. Ternyata, teman saya juga membawa Tolak Angin dan meminumnya dengan cara yang berbeda.
Teman saya itu menikmati Tolak Angin dengan cara mencampurkan 1 sachet tolak angin ke dalam segelas teh panas. Dia mengatakan bahwa cara ini sangat efektif untuk mengatasi kedinginan.
Dari parkiran menuju puncak Sikunir saya harus melewati track terjal dan berliku. Untung saja saya sudah di dukung oleh Tolak Angin sehingga tubuh saya terlindungi. Setelah melakukan perjalanan sekitar 40 menit, saya sampai di puncak Sikunir dan menikmati keindahan golden sunrise.
Sebetulnya, banyak cara untuk mewujudkan impian yang kita impikan. Keyakinan dan berusaha merupakan kunci utamanya. Seperti impian saya untuk kembali lagi menikmati indahnya pemandangan Dieng.
Saya berusaha keras untuk mewujudkan impian tersebut, salah satunya berkat Tolak Angin yang membantu mewujudkan impian saya menuju puncak Sikunir. Saya juga mendapat pengalaman baru cara mengonsumsi Tolak Angin dari teman saya.