Mohon tunggu...
Joe Candra P
Joe Candra P Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator, Graphic Designer, and Musician.

I enjoy working on everything of the art based, traveling, and communication. https://joecandra.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mewujudkan Impian ke Dieng bersama Tolak Angin

14 Agustus 2018   17:31 Diperbarui: 14 Agustus 2018   19:10 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Traveling adalah salah satu hobi saya, dan saya lebih suka traveling ke alam. Mengapa? Karena membuat saya lebih menghargai keindahan ciptaan-Nya. Selain itu, saya juga mendapat banyak inspirasi untuk menulis dari alam dan masyarakat sekitar.

Mendapat teman baru yang saya kenal di destinasi tujuan wisata membuat saya mendapatkan pelajaran baru dan ilmu baru dari mereka.

Sekitar tahun 2015 tepatnya pada bulan Mei ketika saya mengambil cuti kerja, saya melakukan liburan ke Dataran Tinggi Dieng Jawa Tengah bersama teman saya seorang fotografer. Kami menginap di salah satu homestay seharga 100 ribu /malam.

Pada saat itu, suhu di Dieng sangat dingin dan kami hanya membawa jaket tipis tanpa sarung tangan, alhasil kami nongkrong di depan api unggun yang di buat oleh pemilik homestay agar tubuh kami merasa hangat.

Menghabiskan cuti kerja berlibur selama dua hari di Dieng membuat pikiran menjadi fresh. Setelah puas menikmati keindahan alam dan kesejukan udara Dieng, kami memutuskan untuk pulang dan saya bersumpah kepada teman saya bahwa saya akan kembali lagi ke tempat ini.

Mimpi Terwujud


Berkat impian yang saya ucapkan kepada teman saya waktu itu, akhirnya saya bisa kembali lagi berlibur dan menikmati keindahan Dieng, tapi kali ini lebih spesial karena saya mendapat liburan gratis dari salah satu perusahaan Marketplace Traveling.

Awal Agustus 2018 saya berangkat ke Dieng dengan membawa beberapa peralatan yang dibutuhkan ketika cuaca dingin. Pengalaman pertama kali ke Dieng membuat saya paham akan kebutuhan yang harus saya bawa, salah satunya adalah Tolak Angin.

Sebelum sampai tujuan, saya menyempatkan diri untuk membeli Tolak Angin di minimarket yang saya temui di sepanjang jalan menuju Dieng. Bagi saya tidak terlalu sulit untuk menemukan obat herbal yang satu ini karena sudah sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Suhu Dieng dan Perlengkapan

Memiliki suhu yang lebih rendah dari pada di kampung halaman saya, membuat saya merasa kedinginan dan membawa perlengkapan untuk melindungi diri dari cuaca yang sangat dingin. Saya sangat paham dengan kekebalan tubuh saya, dan saya termasuk orang yang mudah sekali masuk angin.

Oleh karena itu saya membawa perlengkapan seperti jaket tebal, sepatu, celana panjang, sarung tangan, earmuff, dan tolak angin.

Dokumentasi Pribadi (Perjalanan Menuju Dieng)
Dokumentasi Pribadi (Perjalanan Menuju Dieng)
Dengan beberapa perlengkapan tersebut, tubuh saya tetap terlindungi dari suhu yang sangat rendah. Di tambah lagi dengan selimut tebal yang ada di penginapan kami yang mampu menghangatkan kami.

Pukul 03.30 WIB kami bangun dan bersiap-siap untuk menikmati keindahan golden sunrise di puncak Sikunir. Perjalanan dari penginapan menuju lokasi parkir Sikunir kurang lebih sekitar 15 menit perjalanan.

Setelah sampai di lokasi parkir, saya pun mengeluarkan sebungkus Tolak Angin untuk di minum. Ternyata, teman saya juga membawa Tolak Angin dan meminumnya dengan cara yang berbeda.

Dokumentasi Pribadi (Tiba di Parkiran Sikunir)
Dokumentasi Pribadi (Tiba di Parkiran Sikunir)
Cara Lain Menikmati Tolak Angin

Teman saya itu menikmati Tolak Angin dengan cara mencampurkan 1 sachet tolak angin ke dalam segelas teh panas. Dia mengatakan bahwa cara ini sangat efektif untuk mengatasi kedinginan.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Panasnya teh dan hangatnya Tolak Angin mampu mengatasi kedinginan yang kami alami. Bagi saya, tolak angin bukan hanya mengatasi masuk angin, tetapi juga membuat tubuh saya menjadi hangat serta tetap terlindungi dari meriang dan kecapean.

Dari parkiran menuju puncak Sikunir saya harus melewati track terjal dan berliku. Untung saja saya sudah di dukung oleh Tolak Angin sehingga tubuh saya terlindungi. Setelah melakukan perjalanan sekitar 40 menit, saya sampai di puncak Sikunir dan menikmati keindahan golden sunrise.

Dokumentasi Pribadi (Di Puncak Sikunir)
Dokumentasi Pribadi (Di Puncak Sikunir)
Mewujudkan Mimpi

Sebetulnya, banyak cara untuk mewujudkan impian yang kita impikan. Keyakinan dan berusaha merupakan kunci utamanya. Seperti impian saya untuk kembali lagi menikmati indahnya pemandangan Dieng.

Saya berusaha keras untuk mewujudkan impian tersebut, salah satunya berkat Tolak Angin yang membantu mewujudkan impian saya menuju puncak Sikunir. Saya juga mendapat pengalaman baru cara mengonsumsi Tolak Angin dari teman saya.

Kini, saya sudah tidak perlu khawatir lagi ketika saya akan melakukan perjalanan yang memiliki cuaca dingin, karena kandungan Tolak Angin cocok bagi traveler seperti saya yang menyukai alam dan memiliki jam tidur yang tidak beraturan. 

Selain itu, Tolak Angin juga sesuai dengan standar GMP (Good Manufacturing Practice) dan terbukti memelihara / menjaga daya tahan tubuh saya selama liburan. Ingat liburan? Ingat Tolak Angin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun