Disaat peserta PKH masih ada yang ketergantungan dan merasa nyaman sebagai penerima bansos non tunai bersyarat PKH Kementerian Sosial tapi tidak demikian dengan peserta PKH ibu Wakundo yang beralamat di Jl. Manunggal Rt. 20 Kelurahan Sungai Nangka Kecamatan Balikpapan Selatan. Â Terdaftar sebagai peserta PKH tahun 2018 komponen anak sekolah pada bulan ini beliau malah menyatakan mengundurkan diri secara sukarela dari kepesertan PKH karena kondisi ekonomi keluarga yang sudah mapan dan sejahtera berkat mempunyai usaha sembako.
Ibu Wakundo sebelumnya lebih fokus mengurus rumah tangga dan ketiga anaknya. Sedangkan suaminya sehari -- hari bekerja sebagai penyapu jalan dibawah instansi Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan. Gajinya suami pun yang diterima setiap bulan masih dirasakan belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Karena itu, bersama suaminya untuk menambah penghasilan keluarga memutuskan untuk membuka usaha berupa sembako.
Awal bulan Januari 2021 ibu Wakundo dan suami mulai berjualan sembako bertempat di Perumahan PT. HER I Kelurahan Sepinggan. Meskipun baru tiga bulan usaha sembakonya, tetapi seiring waktu berjalan sekarang ini sudah mulai banyak pembeli dan pelanggan. Omset yang di dapat pun sekarang sudah naik berbeda pada saat baru buka usaha sembako yang masih sepi pembeli karena belum dikenal. Dalam sehari kini dari berjualan sembako bisa mendapatkan omset sebesar Rp. 2 juta. Selain sembako ditambah juga berjualan BBM eceran jenis Pertalite didepan tokonya.
Ibu Wakundo merasa bersyukur karena tidak sampai lima tahun menjadi peserta PKH bisa cepat merubah ekonomi keluarga sehingga kehidupan sekarang ini telah kecukupan dan sejahtera. Selain itu tidak lupa juga ungkapkan bahwa selama menjadi peserta PKH dan menerima uang dana bansos PKH Kementerian Sosial sangat membantu meringankan beban pengeluaran untuk biaya pendidikan dan kebutuhan anaknya.
