Mohon tunggu...
jody aryono
jody aryono Mohon Tunggu... Konsultan IT dan Developer Sistem Berbasis AI | Assesor LSP Informatika

Seorang Senior IT Konsultan Teknologi dan juga Edukator Koding dan Kecerdasan Artifisial, yang fokus pada pengembangan Sistem berbasis AI dan solusi digital untuk instansi pemerintah, masjid, dan komunitas. Aktif menulis seputar teknologi, produktivitas, serta pemanfaatan kecerdasan buatan dalam kehidupan sehari-hari. Topik favorit saya antara lain: AI, dakwah digital, coding, dan edukasi masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dari Kabel ke Koding: Ketika Guru IT Justru Belum Siap Belajar Koding

29 Juli 2025   08:00 Diperbarui: 29 Juli 2025   01:30 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Kelas Saat Pelatihan Koding KA , Dok Prbadi Jody Aryono

Hal lain yang menggelitik adalah dualisme dalam kurikulum. Di satu sisi ada mapel Informatika, di sisi lain ada pelatihan Koding dan KA (Kecerdasan Artifisial). Tapi anehnya... keduanya seperti berjalan di rel sendiri-sendiri. Tidak ada titik temu kurikulum, tidak ada kejelasan peran. Guru informatika tidak tahu harus fokus ke mana. Yang mengajar koding malah bukan guru informatika.

Bukankah akan lebih sehat bila keduanya dilebur, dipetakan ulang, dan ditugaskan dengan jelas? Agar guru tahu apa yang harus diajarkan, dan siswa pun tidak bingung menerima sesuatu yang kabur arah.

Manajemen Kelas Mikro: Guru Juga Butuh Sistem

Suasana Kelas Berkelompok , Dok Pribad Jody Aryono
Suasana Kelas Berkelompok , Dok Pribad Jody Aryono

Yang sering dilupakan oleh banyak fasilitator pelatihan adalah kenyataan ini:
guru pun bisa berperilaku seperti murid.
Kelas bisa gaduh, peserta bisa asyik sendiri, bahkan sulit fokus ketika sudah merasa tidak nyaman atau tidak percaya diri dengan materi. Maka, sama seperti murid, mereka pun butuh struktur.

Saya mencoba menerapkan sistem komando mikro:

Saya sedang mendampingi pelatihan koding dan kecerdasan artifisial untuk guru SMA. Tapi ternyata, seperti murid, para guru pun kadang sulit diatur. Ramai, asyik ngobrol, tidak fokus. Dan yang paling lucu...
ketika saya minta menunjuk satu ketua kelas, mereka justru saling tunjuk satu sama lain — seperti murid SMP yang baru pertama kali belajar tanggung jawab.

Ada yang tersenyum malu-malu, ada yang menolak halus, ada pula yang langsung menyebut temannya:

"Pak itu aja, biasa aktif!"

"Jangan saya, saya pemalu."

"Pak X lebih cocok, dia ketua MGMP."

Momen itu menyadarkan saya: guru pun butuh dilatih untuk menjadi pemimpin dalam sistem.
Maka saya terapkan sistem mikro:

  • 1 ketua kelas

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
    Lihat Humaniora Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun