Mohon tunggu...
Jodhi Hermawansyah
Jodhi Hermawansyah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Public Relation Ilmu Komunikasi FISIP UMJ

Manusia Informal

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Vaksinasi Indonesia, Solusi atau Masalah Baru untuk Indonesia?

1 Maret 2021   15:15 Diperbarui: 1 Maret 2021   15:34 936
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Satu bulan sudah proses vaksinasi dilakukan oleh Indonesia yang diharapkan menjadi solusi untuk keluar dari keterpurukan akibat pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). 

Proses vaksinasi telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 84 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19. Penyaluran vaksin akan dilakukan oleh PT. Biofarma ke dinas kesehatan provinsi, kabupaten, dan kota seperti yang dituturkan oleh Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi. 

Sejauh ini, pemerintah telah menetapkan 6 jenis vaksin yang akan digunakan dalam program vaksinasi. Hal tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor H.K.01.07/Menkes/9860/2020 tentang Penetapan Jenis Vaksin Untuk Pelaksanan Vaksinasi Covid-19. 

Adapun, keenam jenis vaksin yang ditetapkan tersebut diproduksi oleh: PT Bio Farma (Persero), AstraZeneca, China National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm), Moderna, Pfizer Inc, and BioNTech Sinovac Biotech Ltd. Sinovac menjadi vaksin yang dipilih untuk dibagikan kepada masyarakat Indonesia, dengan harga satuan sekitar Rp. 200.000-,.

Hingga hari Sabtu, 13 Februari 2021, Satgas Covid-19 melaporkan data vaksinasi di Indonesia. Menurut data yang tercantum pada laman resmi Covid-19 angka vaksinasi tahap ke-1 di Indonesia bertambah 43.140. Dengan penambahan itu, total jumlah vaksinasi Covid-19 tahap ke-1 sudah mencapai 1.060.326 (covid-19.go.id). 

Vaksinasi tahap 1 artinya vaksinasi dosis pertama menurut Juru Bicara Pemerintah unuk Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi. Pemerintah menargetkan Tenaga Kesehatan yang akan mendapatkan vaksinasi Covid-19 sebanyak 1.468.764. Itu berarti hingga hari ini (13 Februari 2021) vaksinasi Covid-19 dosis pertama sudah mencapai 72,19ri jumlah sasaran. 

Adapun penambahan data vaksinasi Covid-19 tahap ke-2 pada hari ini sebanyak 69.881. Berarti total jumlah vaksinasi tahap ke-2 di Indonesia mencapai 415.486. Masih menurut Juru Bicara Pemerintah untuk Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi, vaksinasi tahap 2 berarti vaksinasi dosis kedua. 

Itu berarti hingga hari ini (13 Februari 2021) vaksinasi Covid-19 dosis kedua mencapai 28,29ri jumlah sasaran Tenaga Kesehatan. Total pemerintah merencanakan dan menargetkan total vaksinasi sebanyak 181.554.565, dan jika dibandingkan dengan target tersebut berarti sejauh ini tingkat vaksinasi Covid-19 dosis ke-1 baru mencapai 0,58n vaksinasi dosis ke-2 di Indonesia baru mencapai 0,23%.

Studi dari John Hopkins University memprediksikan proses vaksinasi di Indonesia akan menghabiskan waktu 10 tahun untuk mencapai herd immunity, hal ini didasarkan pada proses vaksinasi yang dinilai dan terbilang lambat. Herd immunity adalah kekebalan kelompok yang akan tercapai ketika 70-85% populasi sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19. 

Jika proses vaksinasi di Indonesia saat ini tidak dipercepat, diperkirakan butuh waktu lebih dari 10 tahun untuk mencapai sasaran vaksinasi 70-85% populasi. Lambatnya proses vaksinasi di Indonesia juga diakibatkan karena masih banyak warga Indonesia yang takut divaksin. Masyarakat takut oleh efek yang akan ditimbulkan setelah divaksin. 

Himbauan dari tokoh ternama seperti Presiden, Gubernur, hingga Public Figure dimuat di berbagai media untuk membuat masyarakat tidak ragu dan takut untuk divaksin. Pengakuan dari tokoh yang sudah divaksin juga turut disebarkan oleh media, dengan begitu harapannya masyarakat mampu percaya dan menghilangkan rasa ketakutannya untuk divaksin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun