Kriptomeri merupakan salah satu bentuk penyimpangan semu hukum Mendel yang berasal dari kata kryptos yang berarti tersembunyi dan kata meri yang artinya bagian. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Kriptomeri adalah peristiwa pembastaran dimana suatu faktor dominan akan tertutup oleh faktor dominan lain (seolah tersembunyi) dan akan tampak jika tidak bersamaan dengan faktor dominan tersebut.Â
Pertama kali kriptomeri diselidiki oleh Carl Correns pada tahun 1912. Carl Correns melakukan penyelidikan tersebut pada bunga Linaria maroccana yaitu dengan persilangan induk dengan bunga merah dan putih yang menghasilkan fenotipe pertama merupakan bunga berwarna ungu kemudian pada fenotipe kedua didapatkan rasio fenotip 9 bunga ungu : 3 bunga merah : 4 bunga putih.Â
Peristiwa kriptomeri dapat dijelaskan seperti berikut:
A = memiliki pigmen warna atau antosianin
a = tidak memiliki pigmen antosianin (putih)
B = memiliki pHl basa
b = memiliki pH asam
P1 : merah    x    putih
    AAbb          aaBB
G1 : Ab             aB
F1 : AaBb (100% ungu)
Jika fenotipe pertama disilangkan kembali dengan sesamanya, maka akan menjadi seperti berikut:
P2 : ungu    x    ungu
     AaBb        AaBb
G2 : AB Â Â Â Â Â Â Â Â Â AB
     Ab           Ab
     aB           aB
     ab           ab
F2 :Â
Rasio fenotipe = ungu : merah : putih
                   9   :    3    :   4
Sehingga dapat terlihat pada bunga Linaria maroccana bahwa warna yang tersembunyi adalah warna ungu. Dan setelah disilangkan dengan sesamanya maka akan diperoleh hasil perbandingan fenotipenya yaitu 9 : 3 : 4.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI