Mohon tunggu...
Jimmy Haryanto
Jimmy Haryanto Mohon Tunggu... Administrasi - Ingin menjadi Pembelajaryang baik

Pecinta Kompasiana. Berupaya menjadi pembelajar yang baik, karena sering sedih mengingat orang tua dulu dibohongi dan ditindas bangsa lain, bukan setahun, bukan sepuluh tahun...ah entah berapa lama...sungguh lama dan menyakitkan….namun sering merasa malu karena belum bisa berbuat yang berarti untuk bangsa dan negara. Walau negara sedang dilanda wabah korupsi, masih senang sebagai warga. Cita-cita: agar Indonesia bisa kuat dan bebas korupsi; seluruh rakyatnya sejahtera, cerdas, sehat, serta bebas dari kemiskinan dan kekerasan. Prinsip tentang kekayaan: bukan berapa banyak yang kita miliki, tapi berapa banyak yang sudah kita berikan kepada orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Harapan dari Gerhana Malam Ini

31 Januari 2018   16:07 Diperbarui: 31 Januari 2018   19:10 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Menjelang Gerhana bulan total malam ini, saya bertemu dengan seorang mahasiswa. Dia kuliah di perguruan tinggi negeri kota tidak jauh dari candi Borobudur. Sebenarnya hanya sekadar mengisi percakapan saja, lalu dengan cepat kami akrab. Sebut saja namanya Andi dan nama temannya Adi.

Percakapan dimulai dengan biaya hidup. Andi dan Adi kebetulan menyewa kamar (indekos) yang ada kamar mandi di dalam dengan biaya Rp. 1,5 juta per bulan. Biaya makan masih murah di kota itu cukup sekali makan Rp. 10.000 katanya. Jadi kalau makan tiga kali sehari cukup Rp. 30.000 dan sebulan Rp. 900.000. Jadi orang tua mereka cukup mengirim atau lebih tepatnya mentransfer Rp 2,4 juta per bulan. Sementara uang kuliah sekitar enam juta per semester.  

Setelah bertanya bagaimana melihat Indonesia saat ini, Andi dan Adi langsung menyebut bahwa Indonesia jauh tertinggal dari negara lain. Sebagaimana orang Indonesia pada umumnya, langsung bertanya bagaimana bias mengatakan begitu. Mereka menjelaskan dua bulan lalu mereka baru pulang dari Australia untuk melakukan studi dari kampusnya. Memang Indonesia sangat ketinggalan, kata mereka.

Saat ditanya di mana ketinggalannya, mereka dengan gamblang mengatakan di segala bidang. Mereka mengatakan di bidang pemberantasan korupsi Indonesia sangat jauh ketinggalan. Sebenarnya saya lebih berhati-hati saat ini karena sepertinya korupsi itu sudah merasuki hampir semua bidang di Indonesia. Jadi siapa tahu ada anak atau keluarga koruptor di sekitar kita yang mungkin tidak setuju dengan kita.

Namun dua anak muda yang berusia sekitar 20 tahun ini dalam kurang dari setahun lagi sudah menjadi sarjana ekonomi.  Mereka kuliah hanya tiga setengah tahun katanya. Jelas orang tau mereka orang yang mampu. Namun saya heran karena mereka pemikiran yang baik tentang masa depan Indonesia.

Ketika saya bertanya apa penyebab korupsi di Indonesia, dengan gamblang mereka mengatakan ketamakan. Dengan pemeriksaan anggota DPRD Sumut, penahanan bupati, wali kota, gubernur, anggota DPR, Dubes, jenderal polisi, jenderal TNI, menteri, mantan menteri, pengusaha, akademisi, maka pernyataan mereka itu masuk akal.

Namun yang membuat saya bangga dan punya harapan tentang masa depan Indonesia yang lebih baik, anak muda itu mempunyai tekad yang kuat untuk membersihkan Indonesia. "Kita harus perbaiki negeri dengan menghindari praktik curang atau korupsi di semua bidang" kata mereka hampir serentak.

Sambil mengikuti berita tentang masih adanya praktik korupsi di Indonesia, saya membayangkan Indonesia baru yang diisi oleh tenaga-tenaga muda yang idealis. Sambil menikmati gerhana bulan total nanti, ternyata idealisme itu tidak pernah mati.  

Majulah Indonesia, jangan hanya Singapura!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun