Mengunjungi tempat wisata di luar negeri mengingatkan kita bahwa di tanah airpun sebenarnya tidak kalah indahnya.
Lalu apa yang membuat turis lebih banyak ke Spanyol, Italia, dan AS? Ya jangan dibandingkan dengan negara majalah. Kalau mau dibandingkan dengan yang sepadanlah misalnya di ASEAN.
Baik, turis yang mengunjungi Malaysia tahun 2017 kata Organisasi Pariwisata Dunia (World Tourism Organization (WTO)) 30 juta orang dan ke Thailand 34 juta. Sementara ke Indonesia baru sekitar 13 juta orang.
Jadi di mana masalahnya? Apakah karena alam Indonesia sudah bagus dan indah, maka masyarakat tidak terlalu berpikir atau bertindak kteatif.
Sebagai contoh Danau Toba yang sudah dijadikan sebagai salah satu daerah tujuan wisata utama tahun 2017 yang didukung dengan menjadikan bandara Silangit sebagai bandara internasional.
Seandainya di tempat tertentu dibuat peta informasi misalnya di bandara Silangit, Tarutung, Siborongborong, Balige, Porsea, Parapat, Pematang Siantar apa yang bisa dilihat dam di mana tentu akan sangat membantu turis Untuk mengunjungi tempat-tempat yang diminati.
Mungkin ini hal kecil, tapi manfaatnya sangat besar. Apalagi jika dinas-dinas Pariwisata tidak hanya duduk di kantor tapi terjun langsung keluar untuk memantau kegiatan atau keadaan para turis untuk memberikan pelayanan yang lebih baik, maka hasilnya akan jauh lebih baik seperti yang dilakukan oleh negara-negara yang lebih berhasil di bidang Pariwisata.