Mohon tunggu...
Jimmy Haryanto
Jimmy Haryanto Mohon Tunggu... Administrasi - Ingin menjadi Pembelajaryang baik

Pecinta Kompasiana. Berupaya menjadi pembelajar yang baik, karena sering sedih mengingat orang tua dulu dibohongi dan ditindas bangsa lain, bukan setahun, bukan sepuluh tahun...ah entah berapa lama...sungguh lama dan menyakitkan….namun sering merasa malu karena belum bisa berbuat yang berarti untuk bangsa dan negara. Walau negara sedang dilanda wabah korupsi, masih senang sebagai warga. Cita-cita: agar Indonesia bisa kuat dan bebas korupsi; seluruh rakyatnya sejahtera, cerdas, sehat, serta bebas dari kemiskinan dan kekerasan. Prinsip tentang kekayaan: bukan berapa banyak yang kita miliki, tapi berapa banyak yang sudah kita berikan kepada orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Masukan untuk Benahi TransJakarta

12 Januari 2017   03:11 Diperbarui: 12 Januari 2017   04:23 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Membaca mahasiswi Universitas Indonesia meninggal dunia karena ditabrak oleh TransJakarta, bukan saja membuat keluarga sedih, tapi kita semua tentu merasa sedih. Karena ini bukan korban pertama, dan sudah banyak korban tabrak TranJakarta dan kendaraan umum lainnya di Indonesia maka ada saran sederhana seperti di bawah ini yang diambil dari pengalaman di Jepang.

Para pengemudi kendaraan umum di Jepang menganggap pekerjaannya sangat berat dan mulia karena menyangkut nyawa banyak orang.  Sudah bukan rahasia lagi setiap pengemudi menjalankan kendaraannya maka ada semacam "mantera" yang keluar dari mulutnya.  Kalau kita agak dekat, maka terdengarlah suara yang kira-kira bunyinya: "lampu sein kanan belakang aman, lampu sein kiri belakang aman, lampu sein kanan depan aman, lampu sein kiri depan aman. Jalan." Setelah mantera itu diucapkan barulah kendaraan umum yang dijalankan perlahan bergerak.

Kalau di tengah jalan ada penumpang yang turun, maka setelah penumpang itu turun, sebelum kendaraan bergerak, mantera yang sama akan diucapkan. Kelihatannya cukup merepotkan namun para pengelola kendaraan umum di Jepang mengatakan bahwa cara itu sangat ampuh untuk mengurangi kecelakaan.

Seandainya para pengemudi kendaraan umum di Indonesia diberikan pelatihan semacam itu bukan mustahil seluruh kendaraan umum akan lebih baik dan nyaman, serta kecelakaan kiranya bisa dikurangi.

Inilah sekadar masukan sederhana untuk mengurangi kecelakaan di tanah air tercinta.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun