Membaca mahasiswi Universitas Indonesia meninggal dunia karena ditabrak oleh TransJakarta, bukan saja membuat keluarga sedih, tapi kita semua tentu merasa sedih. Karena ini bukan korban pertama, dan sudah banyak korban tabrak TranJakarta dan kendaraan umum lainnya di Indonesia maka ada saran sederhana seperti di bawah ini yang diambil dari pengalaman di Jepang.
Para pengemudi kendaraan umum di Jepang menganggap pekerjaannya sangat berat dan mulia karena menyangkut nyawa banyak orang. Â Sudah bukan rahasia lagi setiap pengemudi menjalankan kendaraannya maka ada semacam "mantera" yang keluar dari mulutnya. Â Kalau kita agak dekat, maka terdengarlah suara yang kira-kira bunyinya: "lampu sein kanan belakang aman, lampu sein kiri belakang aman, lampu sein kanan depan aman, lampu sein kiri depan aman. Jalan." Setelah mantera itu diucapkan barulah kendaraan umum yang dijalankan perlahan bergerak.
Kalau di tengah jalan ada penumpang yang turun, maka setelah penumpang itu turun, sebelum kendaraan bergerak, mantera yang sama akan diucapkan. Kelihatannya cukup merepotkan namun para pengelola kendaraan umum di Jepang mengatakan bahwa cara itu sangat ampuh untuk mengurangi kecelakaan.
Seandainya para pengemudi kendaraan umum di Indonesia diberikan pelatihan semacam itu bukan mustahil seluruh kendaraan umum akan lebih baik dan nyaman, serta kecelakaan kiranya bisa dikurangi.
Inilah sekadar masukan sederhana untuk mengurangi kecelakaan di tanah air tercinta.