Perubahan Iklim berdampak pada kualitas dan produktivitas Kopi Petani karena pola budi daya Petani Kopi di Indonesia sangat tergantung pada cuaca: hujan untuk pengairan dan kering untuk pembungaan.
Perubahan pola cuaca yang panjang akan sangat mempengaruhi produktivitas Kopi di Indonesia.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa Perubahan Iklim menyebabkan area global yang cocok untuk tanam Kopi akan menyempit hingga 50% pada tahun 2050.
Luas perkebunan Kopi di Indonesia saat ini diperkirakan sekitar 1,2 juta hektar, kalah jauh dari Sawit yang seluas sampai 17 juta hektar.
Generasi muda diharapkan tidak hanya berperan sebagai penikmat Kopi saja tapi juga diharapkan memiliki perhatian lebih terhadap masa depan Petani Kopi di Indonesia yang kebanyakan sudah lanjut usia dengan cara regenerasi.
Jika sulit mendapatkan pekerjaan di kota-kota besar, peluang untuk bekerja di Perkebunan Kopi masih cukup terbuka lebar demi menyelamatkan masa depan Kopi Indonesia.
Kopi adalah salah satu minuman paling dicintai di dunia, dengan lebih dari 2 miliar cangkir Kopi yang dikonsumsi setiap hari.
Banyak orang memulai hari dengan secangkir Kopi, sementara yang lain menikmatinya saat bekerja, setelah makan, atau bahkan larut malam sambil ngerumpi bersama teman-teman di Cafe ataupun Warung Kopi.
Secuil fakta tentang Kopi:
Kopi sebenarnya adalah buah
- Umumnya disebut "biji"
- Kopi tumbuh di dalam buah Ceri Kopi di semak-semak
- Pohon Kopi membutuhkan waktu sekitar 3-4 tahun untuk mulai menghasilkan buah Kopi
Terdapat dua jenis utama biji Kopi
- Arabika: manis, aromatik, dengan tingkat keasaman lebih tinggi dan kadar kafein lebih rendah
- Robusta: lebih kuat, lebih pahit, dengan kadar kafein lebih tinggi