Malam ini (06/09/2025) Timnas Garuda Muda U-23 akan bertemu Makau pada pertandingan Grup J Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 di Stadion Gelora Delta Sidoarjo.
Inilah saatnya Garuda Muda membuktikan bahwa mereka juga bisa mencetak gol seperti para Seniornya yang kemarin malam berpesta gol dengan mengalahkan China Taipei 6-0.
Ya, penyakit utama Garuda Muda U-23 saat ini adalah susahnya bikin gol!
Kita lihat sejarah pertandingan Garuda Muda saat diasuh oleh pelatih kelas dunia Gerald Vanenburg:
- Indonesia vs Brunei: 8-0 (Jens Raven 6, Arkhan Fikri 1, Rayhan Hannan 1)
- Indonesia vs Filipina: 1-0 (nihil gol - gol bunuh diri)
- Indonesia vs Malaysia: 0-0 (nihil gol)
- Indonesia vs Thailand: 1-1 (Jens Raven 1) - adu penalti
- Indonesia vs Vietnam: 0-1 (nihil gol)
- Indonesia vs Laos: 0-0 (nihil gol)
Dari 6 pertandingan, Garuda Muda hanya mencetak gol di 2 pertandingan saja. Ini bahaya!
Lawan berikutnya setelah Makau adalah Korea Selatan, suatu tim sepakbola yang bukan kaleng-kaleng. Logikanya, jika lawan Laos dan Makau aja tidak bisa bikin gol, gimana lawan Korea Selatan?
Anak-anak muda ini pasti semalam nonton dan bisa belajar dari pertandingan Timnas Senior, dimana ada sisi positif dan negatifnya.
Positif:
Sektor kiri:
Ditempati oleh Shayne Pattynama dan Beckham Putra benar-benar hidup. Beberapa kali keduanya kompak bergantian menusuk ke kotak pinalti lawan dan membuat peluang.
Sektor tengah:
Ada Eliano Reinjders yang bergerak sangat mobile untuk membuka ruang dan mengirimkan umpan ke penyerang. Dan ada Nathan Tjoe-A-On yang bisa berada dimana saja untuk memotong alur serangan lawan, serta Marc Klok yang menjadi jendral lapangan tengah.
Sektor depan:
Ramadhan Sananta sebagai ujung tombak juga cukup mobile membuka ruang dan menjemput bola, seolah ingin membuktikan bahwa dia pantas jadi andalan Timnas.