Mohon tunggu...
Andri S. Sarosa
Andri S. Sarosa Mohon Tunggu... Bapak-Bapak Kurang Gaul

Menuangkan khayalan menjadi tulisan

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Manusia Merusak Alam, Alam Pula yang Memperbaikinya!

4 Agustus 2025   06:05 Diperbarui: 4 Agustus 2025   19:53 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Polusi Plastik dan Alam (Sumber: KOMPAS/SUPRIYANTO)

Ancaman sampah Plastik bagi lingkungan dan kehidupan di bumi sudah semakin serius tanpa disadari oleh kita sebagai pengguna barang-barang berbahan Plastik sehari-hari.

Plastik telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia, berkat sifatnya yang serbaguna dan murah.

Tapi jika kita tidak menyadari adanya dampak kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh sampah Plastik maka niscaya masa depan lingkungan dunia akan suram untuk anak cucu kita.

Sebagai seorang Trainer Sistem Manajemen, hal yang paling susah untuk membangkitkan kesadaran para peserta training adalah tentang kesadaran lingkungan, sebab:

  • Manajemen Mutu: Jika tidak mengikuti prosedur mutu maka bisa mendapatkan sanksi dari atasan karena Perusahaan bisa merugi akibat produknya reject.
  • Manajemen K3: Jika tidak mematuhi aturan K3, maka ada risiko kecelakaan bahkan kematian pada diri sendiri.
  • Manajemen Lingkungan? ... Hampir tidak ada dampak yang langsung dirasakan jika kita membuang sampah Plastik sembarangan.

Bahan Plastik adalah polimer alami, yang terbuat dari rantai molekul yang panjang. Manusia pun mengembangkan polimer sintetis menggunakan atom karbon yang berasal dari minyak bumi dan bahan bakar fosil lainnya.

Karena itu tidak heran bahwa Plastik jaman modern itu kuat, ringan, dan fleksibel. Saking kuatnya sehingga memerlukan waktu puluhan, bahkan mungkin ratusan tahun untuk terurai oleh alam.

Penggunaan Plastik rumah tangga, misalnya: kemasan minyak goreng, deterjen, botol shampoo, sedotan, bungkus kopi dan lain-lain, sering kali menjadi sumber utama pencemaran lingkungan.

Untuk mengurangi pencemaran lingkungan, manusia juga mengembangkan Bioplastik sebagai solusi untuk menggantikan kebutuhan Plastik polimer sintetis. Bioplastik ini pada proses daur ulang dapat terdegradasi lebih cepat di alam daripada polimer sintetis.

Tetapi Bioplastik masih harus menjalani banyak tes dan pengembangan untuk benar-benar dapat terurai dengan mudah di alam dan meninggalkan dampak minimum bagi lingkungan.

Setitik harapan masa depan cerah adalah ketika pada tahun 2011, sekelompok peneliti Universitas Yale yang dipimpin oleh profesor Scott Strobel di hutan hujan Amazon Ecuador, mengklaim telah menemukan sesuatu yang dapat mengubah perjuangan melawan salah satu krisis lingkungan paling mendesak di Bumi.

Mereka menemukan spesies jamur langka yang tersembunyi di bawah tanah: Pestalotiopsis Microspora yang dapat secara alami menguraikan dan, bahkan mengonsumsi Plastik!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun