Mohon tunggu...
Andri S. Sarosa
Andri S. Sarosa Mohon Tunggu... Bapak-Bapak Kurang Gaul

Menuangkan khayalan menjadi tulisan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Nasib Pemain Lokal Dibawah Aturan 11 Pemain Asing

13 Juli 2025   12:10 Diperbarui: 13 Juli 2025   12:10 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pemain Indonesia (Sumber: vidio.com/Gorila Sport)

Indonesia Super League 2025/2026 (d/h Liga 1) resmi menambah kuota pemain asing dari 8 menjadi 11 pemain asing dari negara mana pun dengan maksimal 8 pemain asing dapat masuk dalam Daftar Susunan Pemain untuk sebuah pertandingan.

Aturan baru ini diumumkan I League - Indonesia League - (d/h PT Liga Indonesia Baru) dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dilakukan mereka bersama klub-klub peserta Super League 2025/2026, Senin (7/7/2025) lalu.

Alasan utama penambahan kuota pemain asing ini diungkapkan Ferry Paulus sebagai Direktur Utama I League, bertujuan untuk meningkatkan daya saing klub Indonesia di kompetisi Asia seperti Liga Champions Asia dan Piala AFC.

Walaupun aturan ini sifatnya tidak wajib dan hanya fasilitas bagi klub yang ingin mengontrak pemain asing, tapi aturan ini tetap menimbulkan pro dan kontra dikalangan masyarakat dan netizen serta para pemangku kepentingan sepakbola Indonesia.

Pelatih Stefano "Teco" Cugurra menilai bahwa regulasi ini akan membebani finansial klub kecil dan mengurangi kesempatan pemain lokal untuk tampil.

Gerald Vanenburg, pelatih Timnas U-23 bahkan mengeluarkan statement berani, "Saya pikir itu lelucon. Sungguh, saya pikir itu lelucon".

Diego Michiels (Borneo FC), percaya bahwa adanya pemain-pemain asing berkualitas tinggi bisa membantu transfer ilmu dan pengalaman kepada pemain muda Indonesia.

Yanto Basna, mantan pemain Timnas, pun mengingatkan bahwa perlu ada aturan turunan untuk pemain asing agar mempunyai standar yang tinggi, "Bila perlu regulasinya, pemain asing yang main di Liga Indonesia wajib pernah membela timnas negaranya minimal tiga kali".

Bahkan Yanto menambahkan bahwa, "Saat ini pemain menghadapi pilihan menyakitkan antara bertahan di Liga Profesional atau turun kelas menjadi pemain amatir di kompetisi antar kampung (tarkam)".

Hal ini sejalan dengan pemikiran Indra Sjafri sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Teknik PSSI yang menyatakan, "Bagi yang tidak bermain di Liga 1 kan bisa bermain di Liga 2, tidak bisa main di Liga 2 karena kualitasnya tidak bisa menurut pelatih, ya dia harus rela ke Liga 3 dan Liga 4".

Hal ini memunculkan spekulasi lama bahwa regulasi ini dibuat dengan tujuan untuk menurunkan harga pasar pemain-pemain lokal Indonesia yang sudah tergolong mahal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun