Mohon tunggu...
Jilal Mardhani
Jilal Mardhani Mohon Tunggu... Administrasi - Pemerhati

“Dalam kehidupan ini, selalu ada hal-hal masa lampau yang perlu kita ikhlaskan kepergiannya.”

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Darurat Protokol Covid-19, Bercermin dari Eropa

18 Maret 2020   01:51 Diperbarui: 18 Maret 2020   01:56 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: Worldometers/info

Sejauh ini, kecenderungan yang sama bukanlah hal yang mustahil terjadi. Sebab, pertumbuhan kasus baru di negara-negara Asia Tenggara selama 24 jam terakhir, terbukti sangat tinggi. Filipina (31,7%, dari 566 ke 673) mencatat yang tertinggi. Diikuti oleh Indonesia (28,4%, dari 134 ke 172), Thailand (20,4%, dari 147 ke 177), lalu Malaysia (18,9%, dari 566 ke 673).

+++

The Telegraph (UK) edisi 14 Maret 2020 kemarin, mengabarkan bahwa Italia sedang mempersiapkan protokol-penanganan-krisis yang memungkinkan unit perawatan intensif rumah sakit-rumah sakit di sana, menolak untuk memberikan pelayanan atau menolong pasien terjangkit virus corona. Mereka adalah anggota masyarakat yang berusia 80 tahun lebih atau dalam kondisi kesehatan yang buruk.

Terkait kondisi kesehatan dimaksud, mereka memiliki Charlson Comorbidity Index sebagai indikator kondisi kesehatan pasien. Jika fasilitas sudah tak tersedia, mereka akan memprioritaskan CCI yang lebih kecil dari 5.

Dengan kata lain, Italia sedang menyiapkan ketentuan untuk membiarkan mereka yang terjangkit tanpa pertolongan unit perawatan intensif hingga ajal menjemput.

Disebutkan, kondisi yang sudah memyerupai keadaan perang sungguhan tersebut, diharapkan tak pernah terjadi. Tapi mereka harus menghadapi kemungkinan terburuk tersebut. Juga melakukan hal terbaik yang tersisa dan masih dimungkinkan. Demi kepentingan bangsa yang lebih luas.

Kemarin, jumlah yang terjangkit di sana telah mencapai 27.980 kasus. Sementara yang meninggal dunia 2.158 orang. Sementara jumlah tempat tidur pasien untuk perawatan intensif di rumah-rumah sakit yang mereka miliki, hanya 5.030 unit.

+++

Penyusunan protokol kedaruratan tersebut merupakan sebuah keniscayaan dalam menghadapi krisis. Betapa pun semua pihak tak ingin sungguh terjadi. Tapi jika pada gilirannya hal tersebut harus dihadapi, aplikasi prinsip manajemen 'first thing first' yang dipopulerkan Stephen R. Covey itu, memang harus diterapkan.

Itulah yang menyebabkan mereka menyiapkan protokol untuk memungkinkan 'memilih' warga yang akan ditolong. Artinya, dalam kondisi terburuk, akan ada anggota masyarakat yang dibiarkan menjemput ajal tanpa diberikan pertolongan apapun.

Pembatasan ruang gerak maupun akses wilayah memang tak mudah. Tapi protokol terbaik untuk menghadapi skenario terburuk itu harus segera disiapkan. Sebab, sebagaimana kekhawatiran yang berkembang di Italia saat ini, dukungan fasilitas yang tersedia kemungkinan tak mampu berlaku adil bagi masyarakat yang membutuh pertolongan setelah dinyatakan positif terpapar virus corona.

Mardhani, Jilal
18 Maret 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun