Di tengah tantangan intoleransi yang bermunculan, pendidikan multikultural dan pemanfaatan secara positif media sosial menjadi kuncinya. Contohnya, akun instagram Jaringan Gusdurian Indonesia efektif menyebarkan pesan untuk bertoleransi dan perdamaian. Selain itu, kerukunan antarumat beragama terbukti dapat meningkatkan kesejahteran sosial. Seperti, yang terjadi di kota Salatiga. Menerima dan menghargai keberagaman sebagai kekuatan persatuan, serta menanamkan nilai toleransi melalui pendidikan dan kesadaran kolektif. Hal ini sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang harmonis dan damai.
C. Rekomendasi
- Penguatan Kurikulum PAI Berbasis Nilai Islam ModeratÂ
      Integrasi Nilai Moderat dalam Kurikulum: Perguruan tinggi perlu mengintegrasikan nilai-nilai Islam moderat seperti     tawassuth, tawazun, tasamuh, dan tajdid ke dalam kurikulum PAI. Hal ini dapat dilakukan dengan menyusun silabus yang memuat materi-materi yang mendorong pemahaman Islam yang inklusif, toleran, dan berwawasan luas.
- Pengembangan Materi Pembelajaran
      Materi pembelajaran PAI harus dirancang untuk mengajarkan mahasiswa tentang pentingnya moderasi dalam beragama, termasuk pemahaman tentang fiqih prioritas (fardhu ain, fardhu kifayah, sunah) dan sunnatullah (hukum alam yang ditetapkan Allah).
- Peningkatan Kapasitas Dosen PAI
      Pelatihan dan Workshop: Dosen PAI perlu diberikan pelatihan dan workshop mengenai metode pembelajaran yang efektif untuk menyampaikan nilai-nilai Islam moderat. Hal ini mencakup penggunaan metode diskusi, studi kasus, dan pendekatan kontekstualistik.
- Seleksi Dosen Berkompeten
      Perguruan tinggi perlu melakukan seleksi ketat terhadap dosen PAI, memastikan pemahaman Islam moderat yang baik serta kemampuan menyampainya secara efektif kepada mahasiswa.
- Peningkatan Edukasi tentang Pluralisme.
      Pemerintah dan lembaga pendidikan perlu memperkuat kurikulum yang menanamkan nilai-nilai toleransi dan keberagaman sejak dini agar masyarakat lebih memahami pentingnya hidup berdampingan secara damai.
- Peran Aktif Pemuka Agama dan Tokoh Masyarakat.
      Pemuka agama dan tokoh masyarakat diharapkan lebih aktif dalam menyebarkan pesan-pesan perdamaian serta mencegah penyebaran narasi yang dapat memicu konflik antaragama.
- Peningkatan Literasi Digital
      Masyarakat perlu terus diedukasi mengenai literasi digital agar lebih bijak dalam menggunakan media sosial. Hal ini penting untuk mencegah penyebaran berita palsu (hoax), ujaran kebencian, dan konten negatif lainnya yang dapat memicu intoleransi.
- Peran Aktif Tokoh Agama dan Masyarakat
      Tokoh agama dan masyarakat memiliki peran penting dalam menyebarkan pesan-pesan toleransi dan perdamaian, baik secara langsung maupun melalui media sosial. Mereka dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi masyarakat dalam membangun hubungan yang harmonis antar umat beragama
- Pemerintah dan masyarakat perlu memperkuat kebijakan serta program yang mendorong toleransi dan keberagaman guna menjaga stabilitas sosial.
- Media sosial dan media massa perlu lebih banyak menyebarkan narasi positif terkait toleransi dan keberagaman guna mengurangi penyebaran ujaran kebencian.
- Mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ikut bergotong-royong dalam kegiatan di desanya.
- Orangtua mengajari anak sejak dini untuk menumbuhkan sifat toleransi kepada sesama.
A.2. Resensi Jurnal dalam Bentuk Tabel