Mohon tunggu...
Nurjihan Naifah
Nurjihan Naifah Mohon Tunggu... Jurnalis - Humming Moon

Let your eyes open... Lihatlah ada seribu impian yang menanti jangan sia-siakan harimu tanpa melakukan apapun. Lakukanlah hal yang kau sukai selama nafas masih berhembus

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Be You

3 Desember 2020   22:24 Diperbarui: 3 Desember 2020   22:36 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku memang baru saja gagal menjadi anggota Himpunan. Bukan gagal tapi aku yang terlalu takut untuk mengajukan diri dan aku sangat menyesalinya hingga saat ini. Rasa sesal itu makin membara saat aku tahu Bilqiz mendapat tempat disana. Andai aku bisa mengakhiri semua ini aku akan mengakhirinya namun lagi-lagi aku terlalu takut untuk mengakhiri hidupku. Aku masih memiliki kedua orang tua dan 4 saudara yang sayang padaku. Oh hidup mengapa begitu rumit jalanmu

****

Akhir pekan tak ada yang spesial bagiku. Seperti saat ini aku hanya terduduk di teras rumah sembari menanti adzan dzuhur. Tiba-tiba satu notifikasi masuk. Nampaknya seseorang menyebutku dalam sebuah komentar instagram. Lagi-lagi ulah Malika, dia memang hobi sekali menyebutku dalam komentar terlebih untuk give away. Malika adalah seorang teman yang sangat senang sekali dengan buku. Dia adalah pendengar setiaku atau lebih tepatnya tempat melepas segala kepenatan dan nasehatnya membuatku menjadi kuat. 

Dia menandaiku dalam postingan seorang penulis yang sedang membuka pre order. Yah baginya membeli buku adalah hobi dan yang pasti budget available. Rasa penasaranku akan penulis ini berlanjut pada seluncuran di akunnya dan aku menemukan akun wattpad. Meurutku wattpad ini meminimalisir biaya untuk membaca karena tidak butuh mengeluarkan uang. Banyak sekali buku yang tersedia dan aku membaca satu diantara puluhan cerita yang ada.

"Belajar memaafkan diri sendiri adalah obat yang paling ampuh untuk bangkit dari masa lalu. Karna aku hari ini adalah aku di hari kemarin dan hari esok."

Aku tertegun akan kalimat dalam buku tersebut. Nampaknya selama ini aku terlalu menyalahkan diriku bahkan tak menyayangi diriku sendiri. Aku terlalu sibuk melihat orang lain dan berusaha menjadi orang lain. Dan saat aku tak mendapatkannya aku merasa jatuh sejatuhnya hingga lupa dengan apa yang aku punya.

Sepertinya sudah saatnya aku menjadi aku lagi. Karna dalam siklus kehidupan ini aku lah yang jadi pemeran utama. Dan cerita ini adalah cerita tentang aku, bagaimana aku, dan kenapa aku. Orang-orang yang ada disekitarku hanyalah pemeran pendukung. Maju atau tidaknya aku bergantung pada usahaku.

****

Saatnya memulai hari baru kembali dan berharap semua akan jadi lebih baik. Walau aku tahu bukan hal mudah untuk menjadi diri sendiri namun tak ada salahnya untuk mencoba. Langkahku kini jauh lebih ringan dari pada saat memiliki beban menjadi orang lain.

"Dih kenapa sumringah banget hari ini" Tanya Bilqiz

"Cantik kan ya aku? Terang menyilaukan mata yang memandang"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun