Mohon tunggu...
Jihan Madubun
Jihan Madubun Mohon Tunggu... Kontributor Tulisan

Pendidikan, Politik, Science, Sosial, Edukasi.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Bahaya AI dan Deepfake: Dari Kasus Sri Mulyani hingga Krisis Kepercayaan Global

22 Agustus 2025   16:56 Diperbarui: 22 Agustus 2025   19:09 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kasus Sri Mulyani hanyalah satu contoh terbaru dari bahaya deepfake. Dari Obama yang dipalsukan, CEO yang ditipu, hingga korban pornografi digital, semua menunjukkan bahwa AI bukan sekadar teknologi canggih, melainkan senjata yang bisa merusak kepercayaan, reputasi, bahkan kehidupan.

AI sendiri bersifat netral. Yang berbahaya adalah bagaimana manusia menggunakannya. Di era ini, kemampuan kita untuk berpikir kritis dan memverifikasi informasi adalah pertahanan utama. Karena percaya buta pada apa yang terlihat di layar bisa jadi bumerang bukan hanya bagi individu, tapi juga bagi bangsa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun