Mohon tunggu...
Jihan Madubun
Jihan Madubun Mohon Tunggu... Kontributor Tulisan

Pendidikan, Politik, Science, Sosial, Edukasi.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Bahaya AI dan Deepfake: Dari Kasus Sri Mulyani hingga Krisis Kepercayaan Global

22 Agustus 2025   16:56 Diperbarui: 22 Agustus 2025   19:09 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

2. Obama Deepfake oleh Jordan Peele (AS, 2018)

  • Kejadian: Sebuah video viral menampilkan Barack Obama mengucapkan kalimat menghina Donald Trump.
  • Fakta: Video itu adalah eksperimen dari Jordan Peele, seorang komedian, untuk mengedukasi publik tentang bahaya deepfake.
  • Dampak:
    • Membuka mata dunia bahwa video tidak selalu bisa dipercaya.
    • Muncul kekhawatiran terhadap pemilu dan disinformasi politik.

3. Kasus CEO Tertipu Suara Palsu (Eropa, 2019)

  • Kejadian: Seorang direktur perusahaan energi di Inggris menerima telepon dari "bosnya" di Jerman, meminta transfer 220 ribu euro. 
  • Fakta: Suara itu hasil AI voice cloning.
  • Dampak: Kerugian finansial besar, sekaligus membuktikan bahwa AI bisa dipakai untuk penipuan bisnis tingkat tinggi.

4. Pornografi Deepfake

  • Kasus: Banyak artis dunia, misalnya Scarlett Johansson menjadi korban pembuatan konten pornografi deepfake. Di Asia, beberapa artis Korea bahkan mengalami trauma akibat penyebaran video palsu ini.
  • Dampak:
    • Pelecehan seksual digital.
    • Trauma psikologis pada korban.
    • Reputasi karier hancur.
  • Pelajaran: Deepfake bukan hanya soal politik, tapi juga serangan personal yang merusak hidup individu.

5. Deepfake dalam Pemilu India

  • Kejadian: Kandidat politik menggunakan deepfake agar tampak berbicara dalam berbagai bahasa lokal yang sebenarnya tidak dikuasai.
  • Dampak:
  • Memengaruhi opini publik.
  • Menimbulkan pertanyaan etis: apakah ini inovasi kampanye atau manipulasi?
  • Pelajaran: Deepfake bisa mengancam integritas demokrasi.

Dampak Psikologis dan Sosial

  • Krisis Kepercayaan Publik Masyarakat bingung membedakan mana fakta, mana palsu.
  • Kerentanan Generasi Muda Anak muda lebih mudah terpengaruh konten viral tanpa verifikasi.
  • Trauma Korban Deepfake Korban pornografi atau fitnah bisa mengalami depresi, kecemasan, hingga kehilangan pekerjaan.
  • Disintegrasi Sosial Muncul perpecahan dan konflik akibat informasi palsu yang dianggap benar.

Bagaimana Kita Bisa Melindungi Diri

1. Verifikasi Informasi

  • Cek akun resmi.
  • Bandingkan dengan media kredibel. 

2. Kenali Tanda Deepfake

  • Gerakan bibir tidak sinkron.
  • Pencahayaan wajah aneh.
  • Suara terdengar datar/kaku.

3. Literasi Digital Sejak Dini

  • Anak muda perlu dilatih mengenali manipulasi ddigital
  • Guru dan sekolah punya peran besar dalam pendidikan literasi media.

4. Teknologi Anti-Deepfake

  • Perusahaan teknologi mengembangkan software pendeteksi deepfake.
  • Platform media sosial mulai memasang label "konten manipulasi."

5. Regulasi dan Etika

  • Pemerintah perlu aturan ketat tentang penggunaan AI.
  • Hukuman tegas bagi penyalahgunaan deepfake.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun