Jalur Ke Puncak Rinjani
Perkiraan dari pendakian ini adalah sampai di puncak sekitar subuh, namun karena situasi dijalan yang kata penduduk setempat ada badai kecil maka, banyak diantara kami yang hampir mengalami hipotermia. Angin diatas bukit menuju puncak sangatlah kencang, ditambah dengan udara dingin yang tidak seperti kemarin, menambah adrenalin pendakian kami. ditengah perjalananpun Tuhan mempertemukan kami dengan anak seusia 17 th an, Ia mengalami hipotermia. Hampir saja Ia tidak sadarkan diri, beruntung dari rombongan kami berjaga-jaga dengan membawa kompor serta perbekalan lain, walaupun jumlahnya sedikit.
Pemandangan Saat Matahari Terbit Di Jalur Menuju Puncak
Dipukul 04.00, banyak kawan-kawan yang sudah mulai berpencar berkelompok kecil. Situasinya memang sangat sulit, saya sarankan saat memang ingin summit, siapkan diri dengan perbekalan tubuh yang maksimal, seperti jaket yang tebal, sarung tangan, sepatu, masker, dan kaca mata. Semua untisipasi. Dari semua rombongan, tidak semua dapat sampai kepuncak.
Narsis dipuncak
Saya sampai dipunck bersama hanya 5 orang teman, saat turun kami menjumpai teman kami yang mulai naik, kondisi itu berubah setelah sang surya namapak dari timur dengan gagahnya. Hal yang membuat kami sedikit lega dan merasa sedikit hangat.
Â