Mohon tunggu...
Jidan Nanda Lesmana
Jidan Nanda Lesmana Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta | Jurnalis | Menulis Berdasarkan Keresahan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Paus Fransiskus: Teladan Kebaikan, Kemanusian, dan Persaudaraan

22 April 2025   23:55 Diperbarui: 22 April 2025   23:55 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan ini merupakan bentuk penghormatan dan kekaguman saya terhadap salah satu figur humanisme yang sangat lantang menyuarakan kemanusiaan dan menentang berbagai hal yang berbau penindasan. Tiada lain dan  tiada bukan, yaitu Paus Fransiskus yang baru saja wafat dan meninggalkan luka khususnya untuk saudara/i Katolik di seluruh dunia.

Di tengah dunia yang mengalami krisis dan penuh dengan gonjang ganjing pertikaian antarnegara. Dia hadir dan vokal menyuarakan perdamaian. Bahkan , disaat perayaan Paskah terakhirnya, dia menyerukan agar pertikaian di seluruh penjuru bumi dihentikan, serta mengajak seluruh umat memperbarui harapannya tentang perdamaian.

Bentuk humanisme lain yang sangat patut diteladani adalah sifatnya yang mencintai kerukunan antar umat beragama. Pada tahun 2019, Beliau menandatangani dokumen persaudaraan kemanusiaan bersama Imam Besar Al-Azhar, Ahmed El-Tayeb di Abu Dhabi.

Apa yang dilakukannya itu menjadi tonggak penting dalam sejarah hubungan antar agama. Hal ini menjadi salah satu simbol yang menyatakan bahwa cinta, toleransi, dan kerja sama adalah salah satu jalan menuju perdamaian dunia.

Cinta kasih dan pluralismenya mengingatkan saya pada salah satu quotes dari buku Tuhan Ada di Hatimu Karya Habib Husein Ja'far Al-Hadar yang berbunyi "Jika seseorang itu bukan saudaramu dalam agama, maka dia saudaramu dalam kemanusiaan". Hal yang sama juga disebutkan dalam sebuah hadis yang  berbunyi "Tidak sempurna iman seseorang hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri" (HR. Bukhari dan Muslim).

Sebagaimana Paus Fransiskus yang menjadi inspirasi bagi dunia. Beliau  meninggalkan legacy yang sangat mulia, yaitu semangat dan harapan akan kebersamaan dan perdamaian. Ini merupakan suatu pembelajaran yang harus diteladani oleh seluruh manusia, termasuk umat Islam yang juga diperintahkan untuk merajut kasih sayang antar umat beragama.

"Jika benar kalian adalah tuan rumah tambang emas terbesar di dunia, ketahuilah bahwa harta yang paling berharga adalah kemauan agar perbedaan tidak menjadi alasan untuk bertikai, tetapi diselaraskan dalam kerukunan dan rasa saling menghormati,"-Paus Fransiskus, Istiqlal, 2024.

Rest In Peace, Pope Francis.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun