Ternyata Tak Susah Membuat Mesin Sehat pada Mobil Bekas

Mobil merupakan moda transportasi yang tidak asing lagi bagi pengguna jalan raya, setiap hari pasti memenuhi jalan-jalanan ibu kota, bahkan saat hari libur tiba, volume mobil pribadi cenderung meningkat untuk digunakan sebagai alat transportasi keluarga yang ingin berlibur ke tempat wisata yang terkenal seperti bandung, bogor, malang, dan jogja.

Orang lebih memilih naik mobil pribadi ketimbang naik angkutan umum, selain lebih nyaman juga tingkat keamanan yang lebih baik, sehingga tidak heran kalau banyak orang yang ingin memiliki mobil pribadi. 

Bagi yang punya uang lebih tentu mobil baru menjadi pilihan utama dengan kondisi mesin yang sudah pasti prima, akan tetapi bagi orang yang keuangannya minim dan tidak ingin membeli secara kredit maka membeli mobil bekas adalah solusinya.

Dengan harga yang lebih murah kita bisa mendapatkan mobil bekas dengan grade lebih tinggi ketimbang mobil baru dengan harga yang sama atau lebih tinggi. 

Tentu saja mobil dengan grade lebih tinggi memiliki tingkat kenyamanan dan keamanan yang lebih baik ketimbang mobil dengan grade di bawahnya sekalipun mobil baru.

Akan tetapi, yang namanya mobil bekas pasti kondisinya tidak seprima mobil baru, khususnya kondisi mesin, apalagi kita tidak tahu apa-apa tentang riwayat pemakaian dan perawatan sang empunya mobil dulu, sehingga kita harus betul-betul memeriksanya dengan teliti sebelum memutuskan untuk membelinya agar tidak ada masalah besar dikemudian hari. 

Karena tidak jarang saya menemukan orang yang menyesal telah membeli mobil bekas dan setelah dipakai beberapa minggu sudah mengeluhkan banyak masalah bahkan ada yang sampai mengeluarkan banyak dana untuk perbaikannya.

Terkadang mobil bekas saat dibeli memang mesinnya tidak terlihat ada kerusakan berarti, namun saat dipakai beberapa waktu kemudian mobil itu bermasalah pada mesinnya, entah tiba-tiba mogok, atau tenaganya berkurang, atau tiba-tiba terdengar bunyi-bunyi yang tidak biasa dari dalam mesin seperti bunyi kletek, atau konsumsi BBMnya menjadi terlampau boros. 

Hal seperti ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut karena apabila kerusakannya sudah parah pilihan satu-satunya adalah turun mesin dan sudah pasti harus mengeluarkan uang yang cukup menguras kantong.

Permasalahan pada mesin mobil bekas ini biasanya diakibatkan oleh kurangnya perawatan pada sistem pembakaran mesin seperti filter udara yang berfungsi untuk menyupply udara (oksigen) bersih ke dalam ruang pembakaran. 

Jika supply udara kurang maka otomatis BBM tidak akan terbakar sempurna dan akan menghasilkan residu karbon berupa kerak yang menempel pada bagian mesin, sehingga performa mesin berangsur mengalami penurunan dan konsumsi BBM menjadi boros.

Jika kita sudah terlajur membeli mobil bekas, sebaiknya langsung dilakukan service khususnya yang menyangkut mesin mulai dari ganti oli, ganti filter udara, ganti air radiator, dan yang terpenting adalah jangan menggunakan bahan bakar yang kualitasnya rendah untuk mencegah kerak pada mesin bertambah banyak.

Untuk urusan BBM lebih baik gunakan BBM dengan kualitas yang baik dan memiliki zat yang mampu membersihkan kerak pada mesin mobil, seperti BBM produksi Shell dengan nama Shell V-Power. Shell V-Power memiliki teknologi DYNAFLEX yang bisa membersihkan kerak pada mesin. 

Selain itu Shell V-Power juga mengandung molekul-molekul yang dapat mengurangi gesekan antar bagian mesin yang menyebabkan panas berlebih sehingga memperkecil potensi kehilangan energi akibat panas.

sumber gambar : shell.co.id

Jika mobil bekas kita sudah menggunakan BBM berkualitas seperti Shell V-Power secara terus menerus maka kondisi mesin mobil akan berangsur semakin baik seiring berkurangnya kerak pada mesin dan performa mobil akan semakin baik,.

Kemudian dengan kondisi mesin yang baik maka konsumsi BBM akan kembali irit dan lebih efisien. Pada akhirnya mobil bekas yang kita beli tidak kalah prima dengan mobil baru.