Mohon tunggu...
hasran wirayudha
hasran wirayudha Mohon Tunggu... Wiraswasta - welcome to my imagination

orang kecil dengan cita-cita besar

Selanjutnya

Tutup

Politik

Politik yang Membutakan

5 Maret 2018   12:20 Diperbarui: 5 Maret 2018   12:36 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

ini adalah kesalahan sejak awal berdirinya indonesia, yaitu sistem demokrasi, dimana pemerintahan dipilih oleh rakyat yang tak mungkin satu suara, demokrasi menjadi ajang perebutan kekuasaan dengan imbalan kekayaan dan kehormatan membuat siapa saja rela melakukan apapun untuk meraihnya , rakyat yang menjadi bidak tak semuanya sadar akan kenyataan itu, maju di posisi terdepan melawan bidak lainnya yang tak lain adalah saudaranya sendiri, dengan janji manis sang raja, para bidak bertarung dengan gigih tanpa sadar bahwa mereka hanya tumbal bagi kemenangan.

ibarat nasi sudah jadi bubur, inilah indonesia dengan demokrasinya. setiap mendekati tahun pilkada maka akan banyak orang-orang yang bertingkah seperti malaikat penolong atau superhero, janji-janji mereka ucapkan tanpa ragu, ada yang sudah menolong dengan sedikit materi adapula yang hanya omongan janji belaka, itulah para kontestan gladiator demokrasi indonesia.

kadang aku tersenyum bahkan tertawa melihat tingkah mereka, melihat cara bicara mereka, bahkan janji-janji mereka. aku sudah berumur dan telah hidup cukup lama menikmati pergantian pemerintahan demi pemerintahan, hingga aku sadar kebanyakan mereka lupa akan janjinya. meski janji dan sumpah atas nama tuhan yang kuasa, mereka tak merasa malu.

aku tidak tahu siapa yang pintar dan siapa yang bodoh, tahun demi tahun politik berlalu tak meninggalkan bekas yang istimewa, kebanyakan malah bekas yang berdarah. tahun demi tahun berulang lagi hingga nanti tak ada apapun lagi di indonesia ini, yang tersisa hanya hutang selautan, kekayaan alam kosong kerompong, manusia-manusia berserakan dengan baju lusuhnya sambil menadahkan tangan berharap ada sebutir beras yang jatuh kedalam kaleng bekas digenggamannya.

sebelum itu terjadi masih ada waktu bagi kita para pecinta negara indonesia para pecinta kedamaian, para pencinta kesejahtraan untuk mencegahnya, yaitu dengan melakukan apa yang kita bisa meskipun kita tidak punya pilihan lain selain memilih pemimpin secara demokrasi.

jika ada calon yang menjanjikan kesejahtraan maka tanyalah bagaimana mereka mewujudkannya, jika tidak bisa menjawab maka bisa dipastikan itu hanya bualan belaka.

jika ada calon yang menjanjikan lapangan pekerjaan maka tanyalah caranya, jika mereka tidak bisa menjawab dengan benar maka itu hanyalah janji omong kosong.

kalau benar orang tersebut peduli maka mereka tidak perlu menjadi pejabat untuk bisa menolong masyarakat, apalagi jika orang itu sudah memiliki banyak kekayaan maka tanpa menjadi pejabat sekalipun mereka bisa mensejahtrakan dan memberikan lapangan pekerjaan. lantas kenapa banyak orang yang sudah kaya tapi tidak melakukannya kalau tidak menjadi pejabat maka itulah namanya tidak ikhlas.

seandainya aku punya banyak uang atau jika kalian ada yang banyak uang, aku harap bisa menempati sebuah pulau kosong untuk membangun peradaban yang sejalan dengan cita-cita dari ideologi pancasila yaitu kesejahtraan sosial bagi seluruh rakyat. semua itu bisa terwujud kalau pemerintah dan rakyatnya tunduk pada 1 aturan, suka tidak suka semua harus tunduk, sehingga saat itu terbiasa maka akan terbentuk satu bangsa yang kuat ( pemerintah dan rakyat solid).

aku sadar bahwa aku tidak memiliki kekuatan apapun baik itu kekayaan atau kekuasaan, seandainya diluar sana ada rakyat indonesia yang sangat ingin melihat rakyat sejahtra maka aku akan membantunya meski hanya berupa gagasan dan pemikira. kira-kira kalau 100jt penduduk indonesia yang peduli mengumpulkan uang  nominal 10.000/orang maka akan didapat angka yang fantastis cukup untuk memabngun paradaban kecil di sebuah pulau tak berpenghuni. 

indonesia memiliki banyak pulau yang tak berpenghuni, daripada hanya dieksploitasi tambangnya lebih baik dilestarikan menjadi sesuatu yang indah, karena sesuatu yang indah itu akan memberikan kesan lebih lama baik secara materiil maupun imateriil dibanding dengan tambang yang kalau habis hanya meninggalkan kesengsaraan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun