Salah satu hal yang menarik dari spanduk kampanye PDI pada 1992 berbunyi, "Menggempur Koruptor adalah Olahraga Banteng". Kemungkinan ide itu muncul dari Kwik Kian Gie, sebagai think tank PDI pada masa itu.
Kemarin (29/7), Harian Kompas kembali memuat tulisan Kwik Kian Gie berjudul "Saya Bermimpi Jadi Koruptor", yang pernah dimuat sebelumnya (28/1/2004).
Tulisan tersebut dan perjalanan hidup Kwik Kian Gie menunjukkan bahwa korupsi merupakan masalah serius. Dari perjalanan hidupnya dalam politik pemerintahan, dia sangat paham bagaimana liku-liku dan berbagai rupa korupsi.
Hanya saja, korupsi berjemaah yang sistemik dan terstruktur tidak bisa dilawan oleh seorang diri. Sebab, korupsi menyangkut moral dan mental yang harus diubah.
Penutup
Kwik Kian Gie adalah sosok yang berani melawan arus, ekonom berintegritas, dan konsisten di garis perjuangan. Bahkan dia tetap kritis ketika berada di dalam pemerintahan.
Semoga kita, terutama pemimpin di negeri ini, mau belajar dari keteladanan Kwik Kian Gie. Kita menantikan pemimpin yang punya komitmen untuk memberantas korupsi sampai ke akar-akarnya. Tanpa hal itu, bangsa ini hanya menunggu keambrukan.
Sumber Bacaan
Kompas, 30 Maret 1987; 21 Juli 1993; 29 Juli 2025.
"Kwik: Tahukah Anda Kenapa Saya ke PDI" Media Indonesia, dalam Dokumentasi Kliping Tentang PDI dalam Pemilu 1992, CSIS, hlm. 46.
Purba, Jhon Rivel. 2009. Fusi PDI: "Masalah yang Dihadapi serta Keberhasilannya dalam Pemilu 1987 dan 1992", Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara.