Mohon tunggu...
Jhon Rivel Purba
Jhon Rivel Purba Mohon Tunggu... Penulis - Peneliti BRIN

Hidup sederhana

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

5 Alasan Penting Membukukan Kisah Persahabatan

30 Juli 2023   21:23 Diperbarui: 30 Juli 2023   21:35 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bertemu dengan sahabat (Dokumentasi pribadi, 2021)

Tadi pagi (30/7/23), saya menulis kisah persahabatan saya ketika masa-masa kuliah. Tulisan tersebut ditayangkan di Kompasiana dengan judul "Trio Kwek-Kwek, Kisah Persahabatan Sewaktu Kuliah". Setelah tulisan tersebut ditayangkan, banyak komentar positif bermunculan. Tulisan tersebut juga  masuk sebagai salah satu tulisan terpopuler di Kompasiana pada 30 Juli 2023.

Salah satu sahabat saya berharap agar tulisan tersebut masih sebagai "pengantar" untuk tulisan berikutnya. Lantas saya memiliki ide untuk menulis sebuah buku yang berisi kisah persahabatan kami. Persahabatan sejak 2004 memiliki banyak cerita yang bisa dituliskan. Mumpung ingatan masih segar dan data-data masih tersimpan, sehingga penulisan buku kisah persahabatan bukanlah hal yang sulit. Persoalannya hanya manajemen waktu.  

Banyak hal yang bisa dituliskan dalam buku kisah persahabatan. Diantaranya adalah awal pertemuan, kegiatan atau hobi yang menyatukan, hal-hal yang unik dan lucu, komunitas bersama, kebersamaan dan kekeluargaan, cita-cita, kisah percintaan, konflik dalam persahabatan, persahabatan dalam menghadapi masa-masa yang sulit, pengorbanan dan dukungan untuk sahabat, komunikasi, kesan dan harapan, serta foto-foto kenangan. Tentu setiap orang memiliki kisah yang berbeda. Lalu apa pentingnya membukukan kisah persahabatan?

Pertama, merawat persahabatan. Setiap orang mempunyai cara sendiri untuk merawat persahabatan, tergantung situasi dan kondisi. Selain tetap berkomunikasi, buku kisah persahabatan merupakan salah satu pupuk merawat persahabatan. Meskipun jarak, pekerjaan, dan keluarga,  telah memisahkan kita dengan sahabat, tetapi buku tersebut menjadi jembatan persahabatan. Buku yang berisi kenangan manis itu mengingatkan kita betapa pentingnya persahabatan. Buku itu juga sebagai bentuk persembahan kepada sahabat.

Kedua, menghadirkan kebahagiaan. Dengan membaca kisah-kisah menyenangkan, membuat kita bersyukur pernah menjalani semua itu. Rasa syukur tersebut pada gilirannya menghadirkan kebahagiaan. Bila berada dalam masa-masa yang berat karena persoalan hidup, buku kisah persahabatan akan membuat kita tersenyum walaupun sejenak. Buku itu sangat penting untuk menghadirkan kebahagiaan. Kita merasa ada sosok-sosok yang siap membantu sebagaimana dulu ketika masih hidup bersama-sama dengan sahabat. Buku itu menjadi energi positif yang membuat kita semakin semangat menjalani hidup.

Ketiga, warisan untuk anak dan cucu. Buku yang berisi nilai-nilai persahabatan dan perjuangan akan lebih bernilai daripada harta benda. Buku tersebut bisa menjadi kebanggaan buat anak dan cucu. Warisan keteladanan dalam buku tersebut bisa menjadi contoh bagi generasi selanjutnya. Lebih baik lagi jika buku itu bisa diabadikan dalam sebuah film.

Keempat, inspirasi bagi orang lain. Buku yang berisi kisah persahabatan bisa bermanfaat dan menginspirasi orang lain. Kisah luar biasa dari orang-orang biasa bisa memengaruhi orang lain untuk melakukan sesuatu yang berguna. Buku tersebut juga menjadi inspirasi bagi orang lain untuk menuliskan kisah persahabatannya. Semakin banyak buku kisah persahabatan maka akan semakin banyak sumber inspirasi dalam menciptakan perdamaian di dunia.  

Kelima, sebagai sumber sejarah. Sejarah bukanlah milik orang-orang besar. Setiap orang berhak menulis sejarahnya sendiri. Buku kisah persahabatan bisa menjadi sumber sejarah karena menggambarkan masa lalu. Dengan membaca buku tersebut, pembaca mengetahui kondisi masa lalu. Buku itu bisa dijadikan sebagai salah satu sumber sejarah dalam mengkaji masa lalu.

(Depok, 30 Juli 2023)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun