Mohon tunggu...
Jessica
Jessica Mohon Tunggu... Mahasiswa Kedokteran

Mahasiswa aktif yang berkuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sinergi Lintas Profesi: Mahasiswa PKNM FK UB Wujudkan Desa Permanu Sehat dan Berdaya

14 September 2025   21:43 Diperbarui: 14 September 2025   22:18 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Permanu, Tunggulrejo -- Suasana Desa Permanu pada Juli hingga awal Agustus 2025 terasa berbeda. Selama hampir tiga pekan, puluhan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) dari program studi kedokteran, farmasi, dan kebidanan hadir bukan sekadar untuk belajar, tetapi juga untuk mengabdi melalui Program Pengabdian Kepada Negara Mahasiswa (PKNM) 2025, khususnya kelompok PKNM 37 yang terdiri atas delapan mahasiswa, yaitu Jessica Anna, Nadya Aulia, Haibatul Fikriya, Zahwa Naura, Shafanadia Hanaaprilia, Annisa Annisa Zalsabila, Nabil Hanif, Muhammad Rafi.

Pemilihan Desa Permanu sebagai lokasi kegiatan PKNM 2025 bukan tanpa alasan. Desa ini dipilih karena mewakili karakteristik masyarakat pedesaan dengan potensi besar sekaligus tantangan nyata dalam bidang kesehatan. Hasil pemetaan awal menunjukkan adanya kebutuhan intervensi terkait penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes, dan asam urat, serta isu kesehatan ibu dan anak yang memerlukan pendampingan berkelanjutan. Selain itu, desa ini memiliki kearifan lokal dan aktivitas sosial budaya yang kuat, seperti tradisi nyadran dan kegiatan pertanian, yang menjadi pintu masuk strategis bagi mahasiswa untuk berinteraksi lebih dekat dengan warga. Dengan memilih desa yang memiliki tantangan kesehatan sekaligus potensi lokal ini, mahasiswa dapat belajar sekaligus memberikan kontribusi nyata melalui kolaborasi lintas profesi. Kegiatan pembukaan dan penyambutan mahasiswa dimulai pada 19 Juli dengan opening ceremony yang hangat dan penuh antusiasme. Dihadiri oleh perangkat desa, kader kesehatan, dan warga, acara ini menjadi pintu masuk bagi mahasiswa untuk membangun hubungan baik dengan masyarakat. Hari pertama juga diwarnai survei awal untuk memetakan kondisi kesehatan warga sekaligus menggali potensi lokal.

Langkah awal yang strategis ini dilanjutkan dengan koordinasi bersama Kepala Dusun dan kader kesehatan. Pertemuan tersebut menjadi momen penting untuk menyamakan visi. Mahasiswa dari berbagai prodi saling melengkapi sudut pandang, yaitu dokter melihat aspek medis, kebidanan fokus pada kesehatan ibu dan anak, sementara farmasi menyoroti penggunaan obat dan pencegahan
penyakit.

Persiapan alat kesehatan pun dilakukan secara kolaboratif. Mahasiswa kedokteran memastikan ketersediaan alat pemeriksaan fisik, kebidanan menyiapkan perlengkapan antropometri, sedangkan farmasi mempersiapkan formulir dan data pendukung. Keputusan diambil bersama demi memastikan alat yang dibeli efektif dan sesuai kebutuhan lapangan. Survei kesehatan warga menjadi agenda besar yang berlangsung selama beberapa hari. Tiap prodi menjalankan tugas sesuai kompetensinya, yaitu kedokteran memeriksa tekanan darah, kebidanan mengukur tinggi dan berat badan, farmasi mewawancarai keluarga serta memantau penggunaan obat. Pembagian peran yang jelas membuat proses berjalan cepat dan terstruktur. Tak melulu soal medis, mahasiswa juga terjun dalam kegiatan budaya dan sosial. Mereka ikut mempersiapkan tradisi nyadran, membantu panen mentimun dan kopi, hingga berkunjung ke peternakan sapi. Aktivitas ini mengajarkan mahasiswa untuk memahami nilai budaya sekaligus menjalin kedekatan emosional dengan warga.

Pada Selasa (19/07/2025), program memasuki puncak melalui intervensi komunitas, khususnya kepada warga RT 1 di Desa Permanu. Bersama para kader RT 1, mahasiswa memberikan edukasi hipertensi, melakukan pemeriksaan gula darah dan asam urat, serta mengedukasi pentingnya pemeriksaan dini (screening) guna mencegah kanker serviks. Edukasi dilengkapi pre-post test sehingga warga tidak hanya menerima informasi, tetapi juga mengevaluasi pemahaman mereka. Intervensi berlanjut di tingkat keluarga. Tim pertama (kedokteran dan farmasi) memberikan materi asam urat dan diabetes, tim kedua (kedokteran dan kebidanan) mengedukasi kanker serviks. Tak berhenti di situ, mereka kembali pada 6 Agustus untuk melakukan follow-up demi memastikan materi yang disampaikan dipahami dan diterapkan. Persiapan intervensi dilakukan matang-matang. Mahasiswa kedokteran membuat analisis SWOT, farmasi dan kebidanan menyiapkan leaflet edukasi. Proses kreatif ini memperkuat kerja sama lintas prodi dan memastikan materi mudah dicerna masyarakat. Menjelang akhir program, hasil survei kesehatan dan kegiatan lapangan dipaparkan dalam diseminasi kepada kader dan warga desa. Presentasi dilakukan bersama, menunjukkan betapa setiap peran berkontribusi dalam membangun program kesehatan yang holistik dan berbasis kebutuhan nyata. Tentu saja, jalan menuju keberhasilan ini tidak tanpa tantangan. Ada warga yang enggan diperiksa, keterbatasan waktu, dan cuaca yang tak menentu. Namun, dengan strategi adaptasi seperti pendekatan personal melalui tokoh masyarakat dan penyampaian edukasi sambil bermain, hambatan tersebut bisa diatasi.

PKNM 2025 di Desa Permanu menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi lintas profesi mampu menghadirkan program kesehatan yang menyentuh hati dan memberi dampak langsung. Lebih dari sekadar tugas akademik, pengalaman ini membentuk karakter, memperkuat empati, dan menegaskan bahwa kesehatan masyarakat adalah tanggung jawab bersama.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun