1. Ngakuin Perasaan Kamu
Kamu pernah gak, saat merasa sedih atau takut, malah bilang gini ke diri sendiri, "Ah, ih lebay, biarin aja deh gausah dipikirin!"? Sebenarnya, tindakan itu justru bikin luka inner child makin dalam. Coba deh, akui perasaanmu. Misalnya, saat kamu tiba-tiba merasa cemas saat presentasi, coba katakan ke diri sendiri, "Aku memang lagi merasa takut, dan itu wajar." Dengan mengakui perasaan, kamu sudah memberi ruang untuk diri sendiri untuk bernapas lega.
2. Dengerin Diri Sendiri
Sering kali kita sibuk dengan pekerjaan, media sosial, atau urusan lain sampai lupa untuk mendengarkan suara hati sendiri. Coba luangkan waktu 5-10 menit setiap hari untuk merenung. Duduk di tempat yang tenang, pejamkan mata, dan tanya ke diri sendiri, "Aku lagi butuh apa sih sekarang? Apa yang bikin aku bahagia atau sedih?"
3. Tulis Surat Buat Inner Child Kamu
Cara ketiga ini adalah cara yang sederhana tapi sangat powerful. Coba tulis surat yang bermakna untuk Inner Childmu, boleh melalui note di hp, buku diary, atau menulis status yang sifatnya private. Misalnya, "Hai, aku tau kok dulu kamu sering merasa tidak didengar. Sekarang, aku ada di sini untuk kamu. Aku sayang kamu." Lalu surat ini bisa kamu simpan atau baca ulang saat kamu butuh kekuatan.
4. Cari Bantuan Jika Perlu
Tidak semua luka yang kita punya bisa disembuhkan dengan sendiri. Kalau kamu merasa kesulitan, jangan ragu untuk minta bantuan psikolog atau konselor. Mereka sudah terlatih untuk membantu kamu memahami dan mengatasi luka masa lalu dengan cara yang sehat.
Setelah membaca langkah-langkah di atas, mungkin kamu merasa bahwa menyembuhkan inner child itu seperti membuka kembali luka lama. Tapi percayalah, justru dengan memberanikan diri untuk membuka dan merawat luka itu, kita memberi kesempatan pada diri sendiri untuk bisa sembuh sepenuhnya. Ingat, inner child itu adalah bagian dari dirimu yang paling polos, paling jujur, dan paling membutuhkan kasih sayang. Dia bukanlah beban, melainkan guru yang mengajarkanmu tentang keberanian, empati, dan cinta pada diri sendiri.
Proses ini memang tidak selalu mudah. Kadang, kita akan menemui hari-hari di mana rasa sakit itu terasa sangat nyata. Tapi, setiap kali kamu berusaha mendengarkan, menerima, dan memeluk inner child-mu, kamu sedang membangun pondasi yang kuat untuk kebahagiaan dan kedamaian di masa depan. Kamu berhak merasakan bahagia, kamu berhak merasa aman, dan kamu berhak menjadi versi terbaik dari dirimu sendiri.
Jangan pernah merasa sendiri dalam proses ini. Banyak orang di luar sana juga sedang berjuang untuk menyembuhkan inner child mereka. Kamu tidak sendirian. Jika suatu saat kamu merasa lelah, ingatlah bahwa meminta bantuan itu bukan tanda kelemahan, melainkan tanda kekuatan dan keberanian.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!