Mohon tunggu...
Jesicha Septia
Jesicha Septia Mohon Tunggu... mahasiswa

hobi saya adalah mengedit vidio

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kasih Sayang dan Kelembutan dalam Pendidikan

20 Oktober 2025   12:03 Diperbarui: 20 Oktober 2025   12:02 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendahuluan

Pendidikan merupakan proses kemanusiaan yang melibatkan hubungan emosional, intelektual, dan spiritual antara pendidik dengan peserta didik. Dalam proses ini, kasih sayang dan kelembutan menjadi fondasi yang sangat penting. M. Syahran Jailani dalam tulisannya "Kasih Sayang dan Kelembutan dalam Pendidikan" menegaskan bahwa pendidikan adalah "sentuhan belaian kemanusiaan" yang harus dibangun atas dasar kasih sayang. Melalui kasih sayang, pendidik dan peserta didik tidak hanya terhubung secara formal, tetapi juga secara batin, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih bermakna.

Kasih sayang memiliki makna luas. Dalam Islam, kasih sayang disebut rahmah, yaitu sikap empati dan perhatian yang tidak terbatas oleh waktu, tempat, atau hubungan darah. Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa tidak menyayangi manusia, Allah tidak akan menyayanginya" (H.R. Turmudzi). Hadis ini menegaskan bahwa kasih sayang bersifat universal, meliputi seluruh umat manusia. Dalam konteks pendidikan, kasih sayang menjadi dasar untuk membangun karakter peserta didik yang berakhlak mulia dan memiliki empati terhadap sesama.

Pendidikan yang hanya menekankan aspek kognitif tanpa kasih sayang akan kehilangan nilai kemanusiaannya. Guru tidak lagi berperan sebagai pembimbing, melainkan sekadar pengajar. Oleh karena itu, pendekatan pendidikan yang berlandaskan kasih sayang dan kelembutan perlu diterapkan agar hubungan antara guru dan siswa tidak kaku, tetapi penuh kehangatan, saling menghormati, dan berlandaskan cinta kemanusiaan.

Pembahasan

1. Makna Kasih Sayang dan Kelembutan dalam Pendidikan

Kasih sayang dan kelembutan merupakan nilai-nilai kemanusiaan yang menjadi inti pendidikan sejati. Menurut Prayitno (2002), hubungan antara pendidik dan peserta didik haruslah bersih dari kepentingan pribadi dan pamrih. Pendidik sejati mendidik bukan karena kewajiban formal, tetapi karena dorongan kasih dan tanggung jawab moral. Kasih sayang yang tulus akan memunculkan hubungan yang saling menghargai antara guru dan siswa.

Kelembutan juga menjadi aspek penting yang memperkuat kasih sayang. Gede Prama (2002) menggambarkan bahwa dalam diri manusia terdapat dua "garis lengkung": yang pertama melambangkan kebaikan seperti senyum dan kelembutan, sedangkan yang kedua melambangkan kejahatan seperti ejekan dan sinisme. Guru yang mengedepankan kelembutan akan meluruskan hal-hal yang bengkok, membangun semangat siswa, serta menyatukan hati mereka dalam suasana belajar yang positif.

Gabriel Marcel menambahkan bahwa hubungan kasih sayang lahir dari keterbukaan hati antara dua individu. Pertemuan antara guru dan siswa menjadi bermakna jika keduanya saling terbuka dan jujur. Hubungan semacam ini tidak hanya menjadi sarana transfer ilmu, tetapi juga sarana pembentukan karakter dan pemahaman diri. Dengan demikian, kasih sayang bukan sekadar ekspresi emosional, melainkan wujud keterlibatan total dalam kehidupan peserta didik.

2. Peran Kasih Sayang dan Kelembutan dalam Efektivitas Pembelajaran

Kasih sayang dan kelembutan memiliki pengaruh langsung terhadap keberhasilan proses pembelajaran. McInerney & McInerney (1998) menyatakan bahwa kemampuan menjalin interaksi penuh kasih dan kelembutan merupakan salah satu kompetensi dasar guru profesional. Guru yang mampu menciptakan suasana penuh kasih sayang dapat menumbuhkan motivasi belajar, mengurangi kecemasan, dan meningkatkan partisipasi siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun