Mohon tunggu...
Jesa Kinawa
Jesa Kinawa Mohon Tunggu... Lainnya - Murid sekolah

Hanya murid sekolahan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pertandingan Sengit

19 November 2022   20:18 Diperbarui: 21 November 2022   21:21 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pertandingan Sengit

Pada siang hari di bengkel mobil ada seorang pria bernama Adit, ia bekerja paruh waktu sebagai mekanik untuk bisa membeli yang dia mau, dikarenakan orang tuanya selalu meberikan jatah yang sedikit. Pada malam harinya ia suka pergi ke atas gunung dengan temannya yaitu Budi menggunakan mobil, terkadang mereka suka mengetes mobil, dan mereka selalu berlomba lomba mendapatkan waktu terbaik. 

Meskipun begitu temannya yaitu Budi menang disaat tanjakan tetapi di turunan dimenangkan oleh Adit.

Pada suatu hari Budi datang menemui Adit. " Hey Adit, ada kabar menarik nih." kata Budi. "Pacar baru?" kata Adit." Hahahaha bisa saja kamu ini. Begini, ada pertandingan mobil, apakah kamu mau ikut?" Kata Budi. "Apa kamu bilang, balap mobil? Sudah tentu aku mau ikut." kata Adit dengan semangat, tetapi Adit mulai berpikir lagi. 

"Bagaimana dengan regulasi pertandingannya? maksudku berapa tenaga maksimum di pertandingan tersebut?" tanya Adit. "Maksimumnya 180 tenaga kuda" jawab Budi. Pada akhirnya ia mendaftar untuk pertandingan tersebut bersama temannya, Budi. Adit mulai memodifikasi mobilnya tersebut

Ia menaikkan tenaga mobilnya dan mulai berlatih di pegunungan dengan temannya yaitu Budi. Meskipun berbahaya tetapi mereka bisa mengatasinya.

Dua hari sebelum pertandingan mereka harus melakukan pengetesan waktu. Siapa yang mendapatkan waktu tercepat dia akan mendapatkan posisi pertama. Sambil menunggu Adit berkeliling melihat mobil mobil peserta lomba, sampai ia melihat ada orang menyamperi mobilnya awalnya ia kira mobilnya akan mendapatkan pujian tetapi, malah mendapat ejekan Adit mulai merasa kesal. 

Giliran Adit melakukan pengetesan waktu, Adit mulai menginjak gasnya, mobilnya melaju dengan sangat cepat, tetapi Adit hanya mendapatkan posisi ke-4 dan Budi mendapatkan posisi ke-3.

Hari pertandingan pun tiba, suara mobil mobil yang begitu keras berbaris di sirkuit. Bendera hijau pun dikibarkan. Mobil mobil mulai melaju

Pada awalnya Adit agak kewalahan bertahan hingga ia terlempar menjadi posisi ke-7 karena mobil mobil lawannya memiliki akselerasi yang cukup cepat. Beberapa lap kemudian Adit mulai menyusul mobil mobil lawannya, ia juga menyerang di setiap tikungan. Adit berhasil mencapai posisi ke-3. Setiap lap mulai dilalui , mobil mobil masih melaju dengan cepat, saling menyusul satu sama lain.

Budi mendapatkan posisi ke-1, pada saat tikungan Budi ditabrak oleh lawannya posisi ke- 2, Budi hilang kendali dan menabrak dinding, Mobil mobil mulai banting setir untuk menghindari mobil Budi. Untungnya Budi tidak terluka parah, Budi mencoba menyalakan mobilnya Kembali. 

"Sial, ayo menyalalah."Ucap Budi, tetapi usahanya tersebut tidak berhasil dan ia harus keluar dari pertandingan. Bendera kuning dikibarkan mobil penjaga masuk ke sirkuit mobil mobil mulai melambat. Adit yang melihat kecelakaan tadi mulai berpikir." Permainan kotor apakah ini?" ucap Adit. Ia melihatnya dengan mata kepalanya sendiri. "Apakah aku bisa menang dari lawan seperti ini?" ucap Adit.

 Setelah mobil Budi sudah dievakuasi bendera hijau kembali dikibarkan. Masih ada 6 lap lagi Adit yang berada di posisi ke-2 harus bertahan. 3 lap terakhir, Adit masih di posisi ke-2, ia mencoba menyalip mobil lawannya yang berada di posisi ke -1, tetapi Adit kewalahan karena lawannya selalu mendorongnya dan menghalanginya. 

Adit mempunyai ide yaitu ia akan menyerang disetiap tikungan, ia akan membuat lawannya tidak fokus. 

Masuk ke final lap Adit masih melakukan penyerangan, ia masuk ke jalur dalam, tetapi lawanya behasil menghalanginya lagi sampai tiba di tikungan terakhir lawannya tidak fokus dengan rintangan di depannya karena sibuk menghalangi Adit karena takut Adit menyusul dan menang, sampai akhirnya lawannya memasuki tikungan terlalu cepat hingga mobilnya hilang kendali dan keluar dari jalur. Adit mengambil kesempatan tersebut, ia mulai menghindar dan mulai memacu mobilnya, mulai terlihat bendera putih hitam dikibarkan dan akhirnya ia memenangkan perlombaan.

Budi yang menonton dari pit ia hanya bisa tersenyum persaannya yang campur aduk antara sedih senang  ia mengucapkan selamat kepada Adit atas kemenangannya, ia juga menerima kekalahannya."Tenang saja mungkin kamu kalah di pertandingan ini tetapi mungkin saja kamu menang nantinya." Ucap Adit, Budi hanya tersenyum saja. disela sela percakapan, datanglah seseorang ia mengucapkan selamat dan menawarkan Adit masuk kedalam tim mereka. 

Orang tersebut bernama Fedrik ia sangat tertarik dengan gaya mengemudinya Adit. Fedrik juga tertarik dengan Budi saat ia bertahan dari serangan lawan meskipun pada akhirnya harus kecelakaan.Pada awalnya Budi mendengarkan itu Budi merasa kaget tetapi setelah dijelaskan oleh Fedrik ia mulai mengerti, alasan bahwa Adit dan Budi dijadikan satu tim oleh Fedrik dikarenakan Fedrik percaya bahwa mereka bisa bekerja sama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun