Mohon tunggu...
Jeri pradinata
Jeri pradinata Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa teknologi hasil pertanian

Ketakutan adalah terang yang padam, jika tidak menyalakan cahaya dalam hati niscaya kau akan tenggelam dalam kebutaan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Pergilah

1 April 2020   01:20 Diperbarui: 1 April 2020   01:24 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rintihan duka Indonesia bersahutan
Menggerogoti raga dan jiwa penghuninya
Kami tak bisa berbuat apa-apa kecuali mengasingkan diri
Terkubur dalam Bayang-bayang ketakutan
Menjelma menjadi kematian

Tajam daripada waktu yang melaju kencang
Kami berkuat atas segala peninggalan
Yang tenggelam tak dapat kami tatap rupawan
Hanya mampu mengenang

Kami telah bersembah dengan segala salah
Berbisik pada malam paling malam, berharap langitpun mendengar

Pergilah!!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun