Mohon tunggu...
YEREMIAS JENA
YEREMIAS JENA Mohon Tunggu... Dosen - ut est scribere

Akademisi dan penulis. Dosen purna waktu di Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Melinda Gates, Kontrasepsi, dan Iman Katolik

25 April 2012   00:39 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:09 700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Gereja Katolik memiliki pandangan yang sangat keras mengenai kontrasepsi. Dokumen yang biasanya diacu adalah Ensiklik Humanae Vitae yang dikeluarkan Paus Paulus VI tahun 1968. Melalui dokumen itulah Gereja Katolik mengajarkan kepada umatnya bahwa kontrasepsi buatan (artificial contraception) secara intrinsik adalah buruk/jahat. Gereja Katolik mengajarkan kepada umatnya untuk menggunakan keluarga berencana alamiah dan bukan kontrasepsi.

Pandangan keras semacam ini memicu perdebatan tiada habisnya di seluruh dunia. Berbagai kelompok masyarakat yang mengatasnamakan perempuan, aktivis perempuan, kaum perempuan sendiri, pemimpin negara-negara, bahkan orang Katolik sendiri banyak yang tidak sepaham dengan ajaran gerejanya. Pau Paulus VI ketika masih hidup, menyadari kontroversi ini, sehingga dia pernah mengatakan:

"Orang yang bertanggung jawab dapat menjadi semakin yakin akan kebenaran ajaran yang ditetapkan oleh Gereja tentang masalah ini [kontrasepsi] jika mereka merenungkan konsekuensi dari metode dan rencana untuk pengendalian kelahiran buatan. Biarkan mereka mempertimbangkan lebih dahulu betapa mudahnya tindakan ini bisa membuka kemungkinan lebar bagi ketidaksetiaan pasangan dalam perkawinan dan dan penurunan umum dari standar moral. Tidak perlu banyak pengalaman untuk menyadari sepenuhnya perihal kelemahan manusia dan untuk memahami bahwa manusia – dan terutama kaum muda, yang begitu terkena godaan – membutuhkan insentif untuk menjaga moral hukum, dan ini merupakan hal yang jahat untuk membuatnya menjadi begitu mudah bagi mereka untuk melanggar hukum. Efek lain yang menjadi alasan bagi peringatan ini adalah bahwa seorang pria yang berkembang dan terbiasa dengan penggunaan metode kontrasepsi mungkin lupa rasa hormat kepada wanita yang dianggapnya sekadar alat, dan mengabaikan keseimbangan fisik dan emosionalnya, mereduksikan dia untuk menjadi semata-mata alat untuk kepuasan keinginan sendiri, tidak lagi mempertimbangkan dia sebagai pasangannya, yang seharusnya dia penuhi dengan perawatan dan kasih sayang” (dikutip dari Humanae Vitae: Encyclical of Pope Paul VI on the Regulation of Birth, July 25, 1968).

Orang Katolik memiliki sikap yang beragam mengenai bagaimana setia pada ajaran gerejanya. Ada orang Katolik yang sangat militan mendukung ajaran ini bahkan cenderung keras terhadap kelompok masyarakat yang melegalkan kontrasepsi dan aborsi. Ada kelompok orang Katolik yang setuju dan mempraktikkannya secara diam-diam. Ada kelompok orang Katolik yang mengatakan bahwa mereka setuju dengan ajaran gereja tetapi diam-diam mempraktikkan kontrasepsi. Tidak jarang banyak dokter Katolik pun termasuk dalam kelompok ini. Tetapi ada juga kelompok orang Katolik yang terang-terangan mengkampanyekan kontrasepsi dan mengaku bahwa dirinya tidak melawan gereja Katolik.

"Perlawanan" Melinda Gates?

Sejauh pengalaman saya berinteraksi dengan para dokter Katolik, tidak begitu mudah orang setia pada ajaran gereja mengenai kontrasepsi. Umumnya pada dokter Katolik mengemukakan kasus di mana dia mentolerir penggunaan kontrasepsi, misalnya ketika pasangan suami istri miskin, sudah memiliki banyak anak, dan seterusnya. Belum lama kita juga dikejutkan dengan posisi gereja Katolik yang seakan-akan mulai memberi kemungkinan kepada penggunaan kontrasepsi, terutama dalam kasus mencegah penularan dan penyebaran penyakit HIV/AIDS.

Kita tahu sekaliber apa Bill Gates dan istrinya, Melinda Gates. Pasangan suami istri ini memiliki yayasan dan mengalokasikan dana sangat besar untuk aksi-aksi kemanusiaan di seluruh dunia. Mereka juga, terutama Melinda Gates, mengkampanyekan perlunya akses seluas-luasnya kepada kontrasepsi di seluruh dunia. Bagi Melinda, hanya dengan cara inilah lebih dari 200 juta orang di seluruh dunia yang belum memiliki akses kepada kontrasepsi dapat mengaksesnya, dan dengan demikian dapat menyelamatkan mereka dari berbagai penyakit yang berhubungan dengan kelamin, kandungan, atau bahkan mencegah penyakit-penyakit menular melalu hubungan seks.

Di awal bulan ini Melinda Gates tampil sebagai salah satu dari lima pembicara dalam forum TEDxChange di Berlin (Jerman). Dalam forum inilah Melinda menyeruhkan pentingnya akses kepada alat kontrasepsi. Kepada para peserta dalam forum internasional tentang kesehatan global dan isu-isu pembangunan itu, Melinda Gates menegaskan bahwa sekaranglah saatnya yang tepat untuk mengembalikan akses kepada kontrasepsipada jalurnya setelah beberapa saat sebelumnya mendapat perlambatan dari pemerintahan George Bush. Untuk mendukung “proyek” ini, Bill Gates dan Melinda Gates memiliki sebuah proyek yang mereka sebut “no controversy”. Dari namanya saja dapat ditebak, bahwa kampanye akses kepada alat kontrasepsi mereka anggap sebagai “tidak punya kontroversi” karena demi kebaikan sebanyak-banyaknya orang.

Program dalam waktu dekat yang akan dikerjakan Bill Gates dan Melinda Gates adalah kesepakatan Bill & Melinda Gates Foundation dengan pemerintah Inggris untuk mengkampanyekan dan menyediakan alat-alat keluarga berencana yang lebih modern bagi perempuan di negara-negara yang paling miskin di dunia. Dan proyek ini akan segera berjalan pada tanggal 11 Juli 2012 mendatang.

Proyek ini langsung mendapat sambutan luar biasa dari berbagai kalangan di seluruh dunia, terutama para pejuang hak perempuan dan hak kesehatan reproduksi. Banyak kalangan yang melihat bahwa proyek ini akan membantu mencegah perempuan menderita kanker serviks, kanker payudara, atau aborsi karena kehamilan yang tidak diinginkan, yang ujung-ujungnya adalah menyelamatkan perempuan.

Meskipun demikian, ada satu pertanyaan yang sulit dijawab Melinda Gates. Bagaimana mungkin seorang Melinda Gates yang beragama Katolik taat mau mengkampanyekan kontrasepsi? Melinda Gates bukan tidak tahu masalah ini. Dia justru menyadari kontroversi pilihannya. Secara publik Melinda Gates mengatakan bahwa meskipun mengkampanyekan kontrasepsi, dirinya tetaplah seorang Katolik yang taat beragama. Melinda Gates bersaksi, katanya, “Saya memahami diriku sebagai seorang yang taat beragama Katolik. ... Salah satu paman dari ibu saya adalah seorang pastor Yesuit … salah satu bibi saya adalah seorang suster Dominican. Saya dididik oleh para suster Dominican di mana mereka mengajarkan saya untuk selalu mempertanyakan ajaran-ajaran yang orang lain terima begitu saja.”

Apakah mengkampanyekan kontrasepsi merupakan bagian dari upaya dia mempertanyakan ajaran gereja Katolik tentang kontrasepsi? Apakah dalam upaya mempertanyakan itu, Melinda Gates yakin bahwa ajaran gereja Katolik mengenai kontrasepsi mengandung kekeliruan, dan bahwa sikapnya yang ada sekarang menjadi semacam koreksi atas kekeliruan itu? Hanya Melinda Gates yang tahu dan sejauh ini dia tidak memberi jawaban jelas, mengapa dia mengkampanyekan kontrasepsi, padahal dirinya seorang Katolik taat. Hanya saja Melinda Gates pernah mengakui bahwa dirinya terganggu dengan pertanyaan teman kelasnya berikut: ”Apakah keluarga berencana dengan metode kontrasepsi benar-benar dosa?” Melinda Gates mengatakan bahwa pertanyaan itu terus menghantui pikirannya sekian lama dan dia tidak tahu mau jawab apa. Sebenarnya Melinda Gates sudah punya jawaban sekarang ketika dia mengkampanyekan kontrasepsi.

Reaksi beragam dari kalangan Katolik. Ada yang pro dan ada yang kontra. Yang jelas, Melinda Gates memberitahu kita akan pentingnya mempertimbangkan urgensi sebuah ajaran moral ketika taruhannya adalah keselamatan jutaan umat manusia.[]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun