Mohon tunggu...
KFred
KFred Mohon Tunggu... Konsultan - Pemerhati masalah sosial. Ketua LSM di salah satu wilayah di Jebodetabek.

Pengalaman bekerja selama 25 tahun dengan posisi terakhir direktur Kini memimpin LSM di sebuat wilayah di Jabodetabek. Dewan Redaksi Media Online Patroli-Indonesia.com

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Jessica Wongso : Pelaku atau Korban Kriminalisasi ?

13 Oktober 2023   19:28 Diperbarui: 13 Oktober 2023   21:16 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Oke. Saya ingin bertanya juga kalau begitu. Benarkah tidak ada polisi jahat? Benarkah tidak ada jaksa nakal? Benarkah hakim selalu cermat dan benar dalam memutuskan suatu perkara hukum? Kita semua tentu berharap semua polisi, jaksa dan hakim adalah orang-orang benar. Karena di tangan mereka lah hukum dan keadilan ditegakkan. Jangan lupa. mereka juga manusia. Jangankan mereka, seorang yang kuat beragama pun masih bisa terjatuh dalam lubang dosa. 

Jangan lupa juga kasus-kasus yang terjadi di dunia yang telah memperlihatkan kpd kita, bagaimana hukum bisa dimanipulasi dalam menegakkan keadilan palsu. Ada saksi palsu. Ada polisi dan bersama jaksa merancang suatu skenario palsu. Dan ada juga hakim yang terbukti menerima uang suap demi membuat keputusan yang menguntungkan pihak tertentu. Dan jangan lupa, kasus Isaac Wright Jr serta Kevin Strickland. 

Tapi tentu saja kita juga tidak bisa men-genalisir hanya karena ada beberapa orang dalam suatu keompok bersalah maka semua nya pasti salah juga. Masih banyak polisi baik, jaksa baik hingga hakim baik di negeri kita. Dan belum tentu dalam kasus Jessica Wongso ini memang benar polisii, jaksa dan hakim pasti salah. 

Fakta-fakta yang terkuak dalam film dokumenter : Ice Cold : murder, coffee & Jessica Wongso beserta dengan suara-suara yang kemukakan oleh Dr Djaja Surya Atmadja, Otto Hasibuan, hingga Hotman Paris, tidak bisa kita abaikan begitu saja. Kita memang ingin hukum dan keadilan ditegakkan, karena kita semua tidak ingin terjadinya keadilan palsu. Kalau memang apa yang disampaikan oleh mereka dalam membela Jessica Wongso adalah kebenaran, kita wajib mendukung. Setidaknya kita dukung agar hakim berkenan melakukan peninjauan ulang memeriksa kasus ini kembali. Mengapa? Karena kita tidak ingin keadilan palsu kelak akan menimpa kita juga. Kita semua tidak ingin dihukum atas suatu kejahatan yang tidak kita lakukan. 

Apakah Jessica Wongso memang tidak bersalah dong? Bukan kapasitas kita untuk menilai seseorang bersalah atau tidak hanya melalui berita ABCD, informasi EFGH, atau rumor IJKL. Benar atau tidak kasus hukum yang menimpa seseorang, kita percayakan dan hanya hakim yang bisa memutuskan. Jessica Wongso hingga saat ini, memang benar telah dinyatajan bersalah atas kasus meninggalnya Mirna. 

Namun yang tidak boleh kita lakukan sekarang adalah menghalang-halangi seseorang Jessica Wongso yang telah dinyatakan bersalah oleh pengadilan, untuk menuntut kebenaran dan keadilan bagi dirinya. Ingat kita semua hanya manusia yang tidak luput dari kesalahan. Kalau memang kebenaran kelak menunjukkan bahwa Jessica Wongso tidak bersalah, bukan pelaku nya, ini demi tegaknya hukum dan keadilan bagi Jessica Wongso dan harus kita terima. Sekali lagi, semua orang berhak memperjuangkan keadilan bagi dirinya masing-masing, termasuk juga seorang Jessica Wongso.

Keadilan digambarkan melalui patung seorang dewi yang ditutup matanya dengan memegang timbangan yang sama beratnya antara kiri dan kanan timbangan. Mata Dewi Keadilan yang tertutup menggambarkan bahwa keadilan diberikan berdasarkan fakta dan hukum, bukan oleh penilaian subjektif apalagi opini atas orang tersebut.

Semoga Keluarga alm Mirna dan Jessica Kumala Wongso mendapatkan keadilan yang terbaik dalam hidup mereka. 

Salam,

KFred

    

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun