Mohon tunggu...
JepretPotret
JepretPotret Mohon Tunggu... Freelancer - ........ ........

........

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Semoga Indonesia Tetap Maju Karena Hebatnya UKM

17 April 2018   14:11 Diperbarui: 17 April 2018   14:15 999
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar: Presentasi Mari Elka Pangestu
Gambar: Presentasi Mari Elka Pangestu
Membaiknya pertumbuhan di tahun 2017 karena adanya investasi (32%), net ekspor (2%), lembaga nirlaba (1,2%), belanja pemerintah (9%), serta sumbangan konsumsi RT-rumah tangga (56%). 

Perbaikan konsumsi RT didukung oleh terjaganya optimisme konsumen dan inflasi yang terkendali, serta tetap kuatnya penyaluran bantuan sosial oleh Pemerintah.

Ada beberapa tren yang patut dicermati, meskipun pertumbuhan konsumsi berperan besar pada pertumbuhan. Dengan adanya peningkatan pendapatan/kapita, maka terjadi perubahan pola belanja. Dari barang & jasa kebutuhan dasar (basic goods) pangan, sandang dan papan, akan beralih ke barang & jasa yang bersifat lifestyle/leisure (customer experience, quality vs low price).

Gambar: Presentasi Mari Elka Pangestu
Gambar: Presentasi Mari Elka Pangestu
Gambar: Presentasi Mari Elka Pangestu
Gambar: Presentasi Mari Elka Pangestu
Gambar: Presentasi Mari Elka Pangestu
Gambar: Presentasi Mari Elka Pangestu
Kondisi membaik terlihat dari kontribusi investasi pada pertumbuhan ekonomi tercatat 7,2% (yoy) dan meningkatnya investasi non-bangunan sebagai antisipasi peningkatan permintaan kedepan. 

Sementara membaiknya kinerja ekspor karena membaiknya harga komoditi dan permintaan dunia (60% ekspor terkait komoditi). Meningkatnya harga komoditas dan pembangunan infrastruktur mendukung pertumbuhan di tahun 2017. Diperkirakan industri yang berorientasi dalam negeri berprospek baik (mandiri) pada tahun 2018. 

Gambar: Presentasi Mari Elka Pangestu
Gambar: Presentasi Mari Elka Pangestu
Distribusi penjualan motor masih terkonsentrasi di wilayah Indonesia Barat, yaitu 87% di Pulau Jawa, Sumatra, dan Kalimantan. Penjualan motor terutama penjualan domestik di tanah air menurun selama periode 2014-2017, namun terlihat adanya peningkatan penjualan ekspor.

Tercatat ada penjualan motor domestik 7.867.195 unit dan penjualan ekspor 41.746 unit pada tahun 2014. Untuk tahun 2015 tercatat 228.229 unit penjualan ekspor dan 6.480.155 unit penjualan domestik. 

Untuk tahun 2016 tercatat 284.065 unit penjualan ekspor dan 5.931.285 unit penjualan domestik. Di tahun 2017 tercatat 431.187 unit penjualan ekspor dan 5.886.103 unit penjualan domestik. 

Membaik 2018? Di bulan Januari 2018 ini, tercatat 38.021 unit penjualan ekspor dan 482.537 unit penjualan domestik.

Lalu bagaimana dengan penjualan mobil? Di tahun 2017 tercatat penjualan mobil hingga 1.07 juta unit. Gaikindo memperkirakan akan terjual 1,1 juta unit pada tahun 2018, sementara berdasarkan pertumbuhan 4,6% Frost & Sullivan memperkirakan akan ada penjualan hingga 1,125 juta unit. 

Sementara itu belanja pemerintah mengalami penurunan karena kendala pendapatan pemerintah. Namun belanja infrastruktur serta dana desa semakin meningkat. Pendapatan pajak %/PDB kecil 11% dibanding Malaysia 16% dan stagnasi. Peningkatan pendapatan lebih rendah dari pengeluaran dan dibawah target. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun