Mohon tunggu...
Jennie Danella Vallentina
Jennie Danella Vallentina Mohon Tunggu... Mahasiswa

Halo! Saya adalah Mahasiswi Bisnis Digital yang memiliki kesempatan untuk mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan yang relevan. Memiliki hobi senang mendengarkan musik dan menonton mpl id.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

"Ketika Langkah Terakhir Berujung Tragedi: Kegagalan Sistem Mitigasi Risiko Gunung Rinjani dalam Kasus Juliana Marins"

11 Juli 2025   21:13 Diperbarui: 12 Juli 2025   00:50 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari Pertama: Ketika Waktu Kian Menipis

Sabtu, 21 Juni 2025. Pukul 14.32 WITA, tim pendaki akhirnya tiba di lokasi kejadian setelah laporan darurat masuk. Posisi Juliana dilaporkan kian mengkhawatirkan. Pada pukul 16.00, tim SAR mencoba menuruni jurang menggunakan tali sepanjang 300 meter. Namun, upaya itu belum membuahkan hasil. Juliana diketahui berada lebih dalam, sekitar 400 meter dari bibir tebing.

Pukul 19.38, bantuan tambahan dari tim SAR mulai berdatangan. Tim lain tiba sekitar pukul 19.50, dan segera bergabung dalam misi penyelamatan. Mereka kembali menuruni jurang sedalam 300 meter sambil terus memanggil nama Juliana. Sayangnya, tak ada jawaban. Tim drone atau flying camp juga tak bisa menembus lebih dalam dari 200 meter.

Hari Kedua: Sunyi dan Tak Ada Tanda Kehidupan

Minggu, 22 Juni 2025, upaya pencarian tak henti dilakukan. Drone termal milik Basarnas dikerahkan, namun hasilnya nihil. Di tengah keputusasaan, muncul secercah harapan dari media sosial. Sebuah video dari pendaki lain memperlihatkan momen dramatis: drone kecil mereka terbang ke dalam jurang, mengamati lokasi jatuhnya Juliana. Video itu viral, memperlihatkan tubuh Juliana yang tergeletak di dasar jurang.

Namun, kondisi Juliana belum bisa dikonfirmasi. Waktu semakin kritis, cuaca juga tidak bersahabat.

Hari Ketiga: Juliana Tak Bergerak Lagi

Senin, 23 Juni 2025, pukul 06.30 pagi. Lewat pantauan drone, Juliana terlihat terjebak di tebing dengan kedalaman sekitar 500 meter. Secara visual, tubuhnya tak menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Dua anggota tim penyelamat berusaha menuruni jurang hingga kedalaman 350 meter menggunakan jangkar. Sayangnya, mereka terhalang oleh batu besar yang membuat pemasangan jangkar tambahan tidak memungkinkan.

Tim SAR kembali ke camp terbang dengan membawa kesedihan dan kekhawatiran bahwa harapan mulai sirna.

Hari Keempat: Misi Penuh Risiko

Selasa sore, 24 Juni 2025. Tepat pukul 16.52, tujuh anggota tim penyelamat kembali menuruni jurang. Salah satunya adalah Hadif Hasadi, penyelam andal yang berhasil menyentuh tubuh Juliana yang sudah tak bernyawa pada kedalaman 600 meter, titik terdalam yang dijuluki "titik hitam".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun