Hari Pertama: Ketika Waktu Kian Menipis
Sabtu, 21 Juni 2025. Pukul 14.32 WITA, tim pendaki akhirnya tiba di lokasi kejadian setelah laporan darurat masuk. Posisi Juliana dilaporkan kian mengkhawatirkan. Pada pukul 16.00, tim SAR mencoba menuruni jurang menggunakan tali sepanjang 300 meter. Namun, upaya itu belum membuahkan hasil. Juliana diketahui berada lebih dalam, sekitar 400 meter dari bibir tebing.
Pukul 19.38, bantuan tambahan dari tim SAR mulai berdatangan. Tim lain tiba sekitar pukul 19.50, dan segera bergabung dalam misi penyelamatan. Mereka kembali menuruni jurang sedalam 300 meter sambil terus memanggil nama Juliana. Sayangnya, tak ada jawaban. Tim drone atau flying camp juga tak bisa menembus lebih dalam dari 200 meter.
Hari Kedua: Sunyi dan Tak Ada Tanda Kehidupan
Minggu, 22 Juni 2025, upaya pencarian tak henti dilakukan. Drone termal milik Basarnas dikerahkan, namun hasilnya nihil. Di tengah keputusasaan, muncul secercah harapan dari media sosial. Sebuah video dari pendaki lain memperlihatkan momen dramatis: drone kecil mereka terbang ke dalam jurang, mengamati lokasi jatuhnya Juliana. Video itu viral, memperlihatkan tubuh Juliana yang tergeletak di dasar jurang.
Namun, kondisi Juliana belum bisa dikonfirmasi. Waktu semakin kritis, cuaca juga tidak bersahabat.
Hari Ketiga: Juliana Tak Bergerak Lagi
Senin, 23 Juni 2025, pukul 06.30 pagi. Lewat pantauan drone, Juliana terlihat terjebak di tebing dengan kedalaman sekitar 500 meter. Secara visual, tubuhnya tak menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Dua anggota tim penyelamat berusaha menuruni jurang hingga kedalaman 350 meter menggunakan jangkar. Sayangnya, mereka terhalang oleh batu besar yang membuat pemasangan jangkar tambahan tidak memungkinkan.
Tim SAR kembali ke camp terbang dengan membawa kesedihan dan kekhawatiran bahwa harapan mulai sirna.
Hari Keempat: Misi Penuh Risiko
Selasa sore, 24 Juni 2025. Tepat pukul 16.52, tujuh anggota tim penyelamat kembali menuruni jurang. Salah satunya adalah Hadif Hasadi, penyelam andal yang berhasil menyentuh tubuh Juliana yang sudah tak bernyawa pada kedalaman 600 meter, titik terdalam yang dijuluki "titik hitam".