Mohon tunggu...
Jennie Danella Vallentina
Jennie Danella Vallentina Mohon Tunggu... Mahasiswa

Halo! Saya adalah Mahasiswi Bisnis Digital yang memiliki kesempatan untuk mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan yang relevan. Memiliki hobi senang mendengarkan musik dan menonton mpl id.

Selanjutnya

Tutup

Nature

"Banjir Jabodetabek 2025: Bukti Nyata Krisis Iklim dan Gagalnya Mitigasi Risiko Perkotaan"

11 Juli 2025   14:24 Diperbarui: 11 Juli 2025   14:24 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Kemenhut Ungkap Biang Kerok Pemicu Banjir Jabodetabek Awal Maret 2025 Lalu - News Liputan6.com https://share.google/KeNMWvHA9966amQ2k

Wilayah yang terdampak paling parah mencakup Jakarta Timur (Cipinang Melayu, Kampung Rambutan, Duren Sawit), Jakarta Utara (Panjaringan, Tanjung Priok). serta sebagian wilayah Jakarta Barat. Di kawasan penyangga seperti Bekasi, Depok, dan Tangerang Selatan, banjir meluap ke perumahan padat dan kompleks yang dibangun di dekat bantaran sungai dan rawa.

Ketinggian  air di beberapa titik mencapai antara 3,5 hingga 4 meter, khususnya di Perumnas 3 dan Pondok Gede Permai (Bekasi) serta daerah Cawang dan Cipinang. Laporan dari DPR RI menyebut bahwa di Kelurahan Gedong, Jakarta Timur, muka air bahkan tercatat mencapai 4,9 meter, menjadikan lokasi tersebut salah satu titik tertinggi genangan.

3. Jumlah Pengungsi dan Korban Jiwa

Menurut data resmi dari BNPB, banjir menyebabkan lebih dari 90.000 jiwa terpaksa mengungsi ke tempat penampungan sementara, seperti gedung sekolah, masjid, dan kantor pemerintahan. Total warga yang terdampak langsung dilaporkan mencapai 239.883 jiwa.

Korban jiwa tercatat sebanyak 9 orang meninggal dunia karena berbagai penyebab seperti terseret arus, tersengat listrik, dan tertimpa reruntuhan bangunan akibat longsoran tanah yang juga menyertai banjir. Puluhan warga lainya mengalami luka ringan hingga berat dan sempat dirawat di posko kesehatan darurat.

4. Kerugian Ekonomi yang Sangat Besar 

Total kerugian akibat banjir Jabodetabek 2025 diperkirakan mencapai US$258 juta atau sekitar Rp. 4,1 triliun, menurut laporan dari media dan peneliti kebencanaan. Kerugian ini mencakup kerusakan infrastruktur publik, rumah warga, kendaraan pribadi, aset bisnis (UMKM dan perusahaan), hingga gangguan ekonomi makro seperti logistik, transportasi, dan sektor perdagangan.

5. Dampak terhadap Hunian dan Infrastruktur Perkotaan

BNPB melaporkan setidaknya 72.050 unit rumah warga terendam, baik dalam bentuk rumah tapak, ruko, maupun bangunan vertikal di dataran rendah. Selain itu, infrastruktur vital lumpuh: jalan protokol tak bisa dilintasi, listrik padam di ratusan RW, dan pompa air kewalahan.

Di Kota Bekasi, lebih dari 140 rumah tergenang dengan kedalaman 3 meter atau bahkan lebih, Sementara itu, di Kelurahan Gedong, Jakarta Timur, tinggi muka air mencapai 4,9 meter menurut pemantauan pos siaga lokal. Banyak warga dilaporkan membobol pagar tembok kompleks perumahan sungai jalur aliran darurat agar air cepat surut dan memudahkan evakuasi.

Mengapa ini terjadi? Menyingkap Akar Masalah Banjir

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun