Mohon tunggu...
Jeniffer Gracellia
Jeniffer Gracellia Mohon Tunggu... Lainnya - A lifelong learner

Menulis dari Kota Khatulistiwa

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bagaimana IKEA Memengaruhi Pikiran Bawah Sadar Anda?

11 Desember 2020   15:17 Diperbarui: 12 Desember 2020   12:07 1030
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
IKEA Alam Sutera, Tangerang (Foto diambil dari IKEA.co.id)

Foto milik pribadi
Foto milik pribadi

Gudang IKEA

Sama dengan desain labirin IKEA, IKEA juga menarik pikiran bawah sadar Anda untuk membeli lebih banyak dengan prinsip Pleasure of Discovery. Pleasure of Discovery adalah penjelasan ilmiah ketika seseorang mengalami kesenangan ataupun kenyamanan ketika berhasil menemukan sesuatu yang Anda cari. 

Di dalam konsep IKEA, rasa senang ini dapat Anda temukan ketika Anda membeli sesuatu setelah berkeliling (rata-rata toko IKEA berukuran 5 lapangan sepakbola) dan menghabiskan banyak waktu Anda di IKEA. Contohnya adalah seperti yang sering terjadi kepada penulis adalah "Sudah jalan capek-capek, masa gak beli apa-apa?". 

Pleasure of Discovery juga diterapkan di gudang IKEA. Di toko lain, jika Anda menginginkan sebuah produk, khususnya produk furnitur, maka seorang pramuniaga akan membantu Anda mengambil produk tersebut di gudang. 

Berbeda dengan IKEA, Anda terlebih dahulu melihat produk yang Anda inginkan di showroom dan Anda harus mengambilnya sendiri di bagian self-serve di gudang milik IKEA. Self-serve disini bukan agar Anda menjadi konsumen yang mandiri ataupun IKEA kekurangan pegawai, namun tujuannya adalah agar Anda merasakan kesenangan ketika Anda menemukan barang yang Anda inginkan dengan usaha Anda sendiri.

IKEA Effect

Ilustrasi diambil dari Magenta.As dengan link https://magenta.as/
Ilustrasi diambil dari Magenta.As dengan link https://magenta.as/

Instruksi cara merakit rak buku BILLY

Hampir seluruh produk furnitur yang dari IKEA dijual dalam bentuk potongan dan Anda harus merakitnya sendiri di rumah (walaupun sekarang sudah disediakan jasa perakitan dari IKEA). 

Awalnya IKEA menjual furnitur yang harus dirakit sendiri dengan maksud mengurangi biaya penyusunan yang mahal. Pilihan tersebut justru menyebabkan sebuah efek psikologi ke konsumennya yang disebut dengan IKEA Effect.

IKEA Effect adalah sebuah kondisi psikologi yang ditemukan oleh Michael I. Norton dari Harvard Business School, Daniel Mochon dari Yale University dan Dan Ariely dari Duke University. IKEA Effect dideskripsikan sebagai perasaan ketika timbulnya rasa bangga dan suka yang lebih besar akan kerja tangan sendiri dibandingkan hasil kerja orang lain. Merakit produk IKEA sendiri bukanlah tugas yang mudah, oleh karena ini komponen ‘hasil jerih payah’ membuat hasil rakitan tersebut lebih bermakna. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun