Mohon tunggu...
jefry Daik
jefry Daik Mohon Tunggu... Guru - seorang laki - laki kelahiran tahun 1987

pernah menjadi guru pernah menjadi penjual kue pernah menjadi penjual tahu pernah menjadi penjual Nasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cangkir-cangkir Tak Bertuan

26 September 2020   15:40 Diperbarui: 26 September 2020   15:48 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Picture by: George Dolgikh

Cangkir-cangkir tak bertuan

Banyak bibir telah mengecupmu

Dari jemari ke jemari kau diadu

Berusaha menahan panas

Dalam tubuh sedingin porselen

Dasarmu hanya seberapa, kadang dibaluri sampah

Dan ampas dari para penjarah

Terkadang beradu akting di bawah guyuran wastafel.

Menunggu wajah remaja kembali.

Walau banyak yang menghirup aromamu

Tiada satu pun yang memiliki hatimu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun