Mohon tunggu...
Jelita Septiana
Jelita Septiana Mohon Tunggu... Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Sebelas Maret

Mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Prof. Rohmadi: Akademisi, Penggerak Literasi, dan Dosen Humoris

18 September 2025   00:34 Diperbarui: 18 September 2025   00:34 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diambil dari "Prof. Dr. Muhammad Rohmadi, S.S., M.Hum.", situs resmi Pendidikan Bahasa Jawa FKIP Universitas Sebelas Maret - jawa.fkip.uns.ac.i

Prof. Dr. Muhammad Rohmadi, S.S., M.Hum., atau yang akrab disapa Prof. Rohmadi, adalah sosok akademisi yang namanya sangat lekat dengan dunia literasi di Indonesia. Lahir di Sragen pada 13 Oktober 1976, sejak muda ia sudah terbiasa hidup dekat dengan buku dan dunia menulis. Perjalanannya menuntut ilmu dimulai dari Program Studi Sastra Indonesia di Universitas Sebelas Maret (UNS), lalu berlanjut ke Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk meraih gelar magister dan doktor di bidang linguistik, khususnya pragmatik. Dari sinilah jalan panjangnya sebagai pengajar, peneliti, sekaligus penggerak literasi semakin kokoh.

Kariernya di UNS dijalani dari bawah dengan penuh dedikasi. Ia pernah dipercaya menjadi Ketua Laboratorium PBSI, Ketua Jurusan PBSI, hingga Kepala UPT Perpustakaan UNS. Dari setiap posisi itu, ia selalu berusaha menghadirkan terobosan agar budaya membaca dan menulis bisa semakin mengakar di lingkungan kampus. Konsistensinya menjadikan ia tak hanya dikenal sebagai dosen, tetapi juga sebagai penggerak gerakan literasi.

Julukan "Ratulisa" singkatan dari Rajin Menulis dan Membaca, melekat pada dirinya karena aktivitas menulis dan membaca memang sudah menjadi bagian dari keseharian. Baginya, literasi bukan hanya keterampilan membaca huruf, tetapi juga sarana untuk berpikir kritis, menuangkan ide, dan memperluas wawasan. Ia ingin membuktikan bahwa budaya membaca dan menulis bisa lahir dari kebiasaan sederhana, tetapi dampaknya besar bagi masa depan.

Sebagai peneliti, Prof. Rohmadi telah menghasilkan banyak karya di bidang pragmatik, sosiopragmatik, dan kajian kesantunan berbahasa. Meski bergelut dengan banyak penelitian dan publikasi, Prof. Rohmadi tetap dikenal sebagai dosen yang sangat dekat dengan mahasiswa. Suasana kelasnya selalu penuh canda tawa. Ia sering melontarkan guyonan, tersenyum hangat, bahkan sesekali mentraktir mahasiswa. Tidak ada suasana tegang ketika ia mengajar, sehingga mahasiswa merasa bebas bertanya atau berdiskusi tanpa rasa sungkan. Kelas bersama Prof. Rohmadi bukan sekadar ruang akademik, melainkan juga ruang pertemuan yang hangat, menyenangkan, dan penuh inspirasi.

Bagi Prof. Rohmadi, bahasa adalah jembatan peradaban. Melalui bahasa, karakter dapat dibentuk, pengetahuan bisa diwariskan, dan nilai budaya dapat terus dijaga. Filosofi ini yang membuatnya tidak pernah lelah membaca, menulis, dan mengajak orang lain melakukan hal yang sama. Menulis baginya bukan sekadar tuntutan akademis, tetapi juga ibadah intelektual yang akan meninggalkan jejak panjang bagi generasi berikutnya.

Sosok Prof. Rohmadi membuktikan bahwa seorang akademisi bisa berperan lebih dari sekadar mengajar. Ia adalah penggerak, peneliti, motivator, sekaligus dosen humoris yang selalu menghadirkan energi positif. Julukan "Ratulisa" yang melekat padanya menjadi pesan sederhana sekaligus mendalam dengan rajin membaca dan menulis, setiap orang bisa ikut menyinari jalan perubahan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun