Ekowisata berbasis budaya Papua.
Produk lokal Papua masuk pasar global dengan dukungan pembiayaan hijau.
Itu semua bisa menjadi bukti bahwa pasar modal tidak hanya melayani pemilik modal, tetapi juga masyarakat dan alam.
Dari Simbol ke Sistem
Tantangan kita adalah menggeser keberlanjutan dari simbol ke sistem. Masih banyak perusahaan yang melihat ESG sebagai beban, bukan investasi. Masih ada pemerintah daerah yang melihat pembangunan berkelanjutan hanya sebagai proyek, bukan paradigma.
Namun, jika kita serius, Papua bisa menjadi pionir. Apa yang terjadi di Papua akan menjadi tolok ukur dunia: apakah Indonesia sungguh-sungguh membangun dengan paradigma keberlanjutan, atau sekadar mengulang pola lama dengan label baru.
Pasar Modal Berkeadilan untuk Papua
Pasar modal yang berkelanjutan bukan hanya tentang lingkungan, tetapi juga keadilan sosial. Untuk Papua, ini berarti:
Lapangan kerja layak untuk orang asli Papua.
Pendidikan dan kesehatan yang diperkuat dari hasil eksploitasi sumber daya.
Pengakuan hak-hak masyarakat adat dalam pengelolaan tanah.