Mohon tunggu...
Jemi Kudiai
Jemi Kudiai Mohon Tunggu... Pemerhati Governace, Ekopol, Sosbud

Menulis berbagi cerita tentang sosial, politik, ekonomi, budaya dan pemerintahan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kapitalisme, Krisis, dan Chaos: Dunia Bergejolak, Indonesia Jangan Legah

5 Oktober 2025   07:41 Diperbarui: 5 Oktober 2025   07:41 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jangan terjebak dikotomi neoliberalisme vs kapitalisme negara. Ada jalan lain yang berbasis kedaulatan rakyat.

4. Kelola Polarisasi Politik

Pemimpin harus bisa merangkul, bukan mengadu domba.

Jika krisis datang, retorika pemecah belah hanya akan mempercepat chaos.

Penutup

Kapitalisme, krisis, dan chaos adalah satu paket yang terus berulang dalam sejarah dunia. Amerika sedang mengalaminya, Eropa pun demikian. Indonesia harus belajar agar tidak terseret ke pusaran yang sama.

Kita membutuhkan kepemimpinan visioner, kebijakan ekonomi berdaulat, dan narasi politik yang menyatukan. Jika tidak, kita akan menjadi korban "disaster capitalism", di mana setiap krisis hanya menjadi alasan bagi elite untuk menambah kekayaan, sementara rakyat makin menderita.

Sejarah memberi kita pilihan: menjadi bangsa yang tangguh menghadapi krisis, atau bangsa yang kembali terpecah oleh chaos. Pilihan itu ada di tangan kita.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun