Jangan terjebak dikotomi neoliberalisme vs kapitalisme negara. Ada jalan lain yang berbasis kedaulatan rakyat.
4. Kelola Polarisasi Politik
Pemimpin harus bisa merangkul, bukan mengadu domba.
Jika krisis datang, retorika pemecah belah hanya akan mempercepat chaos.
Penutup
Kapitalisme, krisis, dan chaos adalah satu paket yang terus berulang dalam sejarah dunia. Amerika sedang mengalaminya, Eropa pun demikian. Indonesia harus belajar agar tidak terseret ke pusaran yang sama.
Kita membutuhkan kepemimpinan visioner, kebijakan ekonomi berdaulat, dan narasi politik yang menyatukan. Jika tidak, kita akan menjadi korban "disaster capitalism", di mana setiap krisis hanya menjadi alasan bagi elite untuk menambah kekayaan, sementara rakyat makin menderita.
Sejarah memberi kita pilihan: menjadi bangsa yang tangguh menghadapi krisis, atau bangsa yang kembali terpecah oleh chaos. Pilihan itu ada di tangan kita.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI