Mohon tunggu...
Jemi Kudiai
Jemi Kudiai Mohon Tunggu... Pemerhati Governace, Ekopol, Sosbud

Menulis berbagi cerita tentang sosial, politik, ekonomi, budaya dan pemerintahan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kapitalisme, Krisis, dan Chaos: Dunia Bergejolak, Indonesia Jangan Legah

5 Oktober 2025   07:41 Diperbarui: 5 Oktober 2025   07:41 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sejarah memberi kita pilihan: menjadi bangsa yang tangguh menghadapi krisis, atau bangsa (Sumber: JK.doc)

2. Utang dan Defisit

Pasca pandemi, utang pemerintah melonjak. Pembayaran bunga makin besar, sehingga ruang fiskal untuk subsidi rakyat semakin sempit.

3. Ketimpangan Sosial

Data BPS menunjukkan 1% orang terkaya menguasai hampir separuh kekayaan nasional. Kelas menengah hidup "gaji ke gaji", tanpa tabungan memadai. Krisis global bisa membuat jutaan orang turun kelas dalam sekejap.

4. Polarisasi Politik

Seperti AS, Indonesia juga rawan politik populis yang memanfaatkan krisis. Polarisasi agama dan identitas bisa menjadi pemicu chaos sosial.

5. Ekologi dan Iklim

Krisis iklim memperparah kerentanan. Banjir, kebakaran hutan, dan gagal panen dapat memicu konflik agraria dan migrasi paksa.

Interregnum Indonesia: Tatanan Lama Belum Usai, yang Baru Belum Jelas

Indonesia saat ini juga sedang mengalami fase "interregnum". Demokrasi elektoral berjalan, tetapi oligarki ekonomi makin kuat. Pertumbuhan ekonomi tinggi, tapi ketimpangan makin tajam. Elite politik masih wajah lama, sementara generasi muda menuntut perubahan.

Kondisi ini rawan chaos bukan karena rakyat "suka ribut", tetapi karena ada kekosongan hegemoni. Jika negara tidak mampu memberi arah jelas, ruang kosong itu akan diisi oleh populisme, politik identitas, bahkan kekerasan sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun