Saya menganalisis pidato Presiden Xi Jinping pada September 2025, yang menekankan pilihan antara damai dan perang, serta deklarasi kekuatan China yang tak terkalahkan. Pidato tersebut di kaji dalam konteks strategi geopolitik China, khususnya terkait Laut China Selatan dan hubungannya dengan Indonesia.
Analisis mencakup beberapa aspek:
Strategi Global China: Pidato Xi mencerminkan visi "rejuvenasi nasional" dan "komunitas masa depan bersama", yang di wujudkan melalui BRI dan diplomasi aktif, namun juga menimbulkan kekhawatiran terkait militerisasi dan ambisi teritorial.
Konflik Laut China Selatan: Klaim "nine-dash line" China dan militerisasi pulau buatan menimbulkan ketegangan dengan negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia yang wilayah ZEE-nya di Laut Natuna Utara tumpang tindih dengan klaim China.
Posisi Indonesia: Indonesia berada dalam posisi unik, menyeimbangkan kerja sama ekonomi dengan China (misalnya, Kereta Cepat Jakarta-Bandung) dengan penolakan terhadap klaim teritorial China dan upaya menjaga stabilitas regional melalui ASEAN.
Menggunakan data SPSS untuk menganalisis persepsi kebijakan China di Laut China Selatan dan dampaknya terhadap stabilitas regional, serta menjabarkan keberhasilan dan tantangan kerja sama China-Indonesia. Di sajikan pula skenario solusi konflik Laut China Selatan: solusi damai dan dialog multilateral, konfrontasi terbuka, dan kerja sama saling menguntungkan. Strategi Indonesia dalam menghadapi China juga di bahas berdasarkan pendekatan politik luar negeri bebas aktif.
Pidato Xi Jinping menandai ambisi China, namun juga membuka peluang diplomasi. Indonesia perlu strategi seimbang, menjaga kerja sama ekonomi sembari mempertahankan kedaulatan dan mendorong solusi damai melalui ASEAN dan hukum internasional. Kerja sama saling menguntungkan di nilai sebagai pendekatan terbaik untuk menghindari eskalasi konflik dan membangun stabilitas regional.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI