Kalau ada yang menyatakan tidur cukup 5 jam maka dapat dipastikan itu mitos. Atau ada pula yang beranggapan para "kaum rebahan" itu tidak sehat karena kebanyakan tidur saat malam hari, maka itu juga mitos.
Tidur merupakan salah satu proses yang rutin dilakukan oleh tubuh setiap harinya, dan durasi tidur merupakan faktor penting untuk mengoptimalkan kualitasnya.Â
Namun, jumlah durasi ideal tidur sendiri tidak diketahui oleh banyak orang. Bahkan survey di Amerika menunjukkan 70% remaja mengalami kekurangan jam tidur.
Riset yang dilakukan oleh National Sleep Foundation mengemukakan bahwa anak-anak memerlukan tidur (pada malam hari) sebanyak 9-11 jam, sementara orang dewasa memerlukan 7-9 jam.Â
Tidur malam hari sifatnya sesuatu yang tidak bisa dicicil. Mengkompensasi jam tidur di siang hari atau pada weekend tidak akan bisa memberikan manfaat sebaik tidur yang cukup di malam hari.
Pada beberapa orang yang memiliki kelainan gen mereka dapat tidur dengan kualitas optimal hanya dengan kurang dari 6 jam tidur. Akan tetapi orang yang memiliki kelainan gen ini tentu jumlahnya tidak banyak. Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah: mengapa perlu tidur selama ini?
Tidur pada dasarnya terbagi 2 stadium, yakni Non Rapid Eye Movement (NREM), yang terbagi lagi menjadi 4 stadium, dan Rapid Eye Movement (REM). Masing-masing stadium ini terjadi bergantian dalam 1 siklus yang berdurasi 90 menit.Â
Di siklus awal tidur kaya akan stadium NREM, sementara di siklus akhir tidur selama 8 jam kaya dengan stadium REM.
Ketika kita sedang bangun maka kita berada di fase resepsi, di mana otak menerima informasi dari pengalaman dan pembelajaran saat beraktivitas. Sementara saat tidur di stadium NREM, maka berfungsi sebagai fase refleksi yang berguna menyimpan dan menguatkan informasi baru yang didapat selama beraktivitas.Â